Gunung Merapi Keluarkan Guguran Material Sejauh 200 Meter
Selain guguran material, pada periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, BPPTKG juga mencatat lima kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 4-45 mm dan durasi 15.3-79.8 detik. Selain itu, enam kali gempa embusan dengan amplitudo 3-10 mm dengan durasi 11-15 detik.
Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran material. Jarak luncurnya 200 meter ke arah barat.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan guguran material keluar dari Gunung Merapi pada pukul 09.17 WIB dengan suara yang terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
"Baru saja konfirmasi dengan bapak pengamat, guguran ke arah barat dengan jarak luncur 200 meter," kata Hanik. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (6/12).
Selain guguran material, pada periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, BPPTKG juga mencatat lima kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 4-45 mm dan durasi 15.3-79.8 detik. Selain itu, enam kali gempa embusan dengan amplitudo 3-10 mm dengan durasi 11-15 detik.
Berikutnya, 49 gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-25 mm dengan durasi 6.4-11.4 detik, serta 12 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm selama 14.4-32.4 detik.
Sementara itu, hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Cuaca di gunung itu cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dengan suhu udara 22.5-30.7 derajat Celsius, kelembaban udara 41-68 persen dan tekanan udara 625.2-708 mmHg.
BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.
Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Baca juga:
Capai Puncak Merapi saat Siaga, Ini Penjelasan Lahar Bara Terkait Aksi Nekatnya
Gunung Merapi Mengalami 47 Kali Gempa Guguran
KPU Klaten Pastikan Kesiapan TPS di Pengungsian Merapi
Terdengar Suara Guguran, Begini Kabar Terbaru Gunung Merapi
Petugas dan Relawan di Posko Utama Merapi Jalani Tes Covid-19, Semua Negatif
BPPTKG: Sumber Tekanan Magma Gunung Merapi 1,3 Km dari Puncak