Gunung Merapi Meluncurkan Tujuh Kali Awan Panas Guguran
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi maksimum 167 detik," kata dia.
Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan tujuh kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.800 meter ke arah barat daya pada Sabtu.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Sabtu, menyebutkan selama periode pengamatan pertama, awan panas guguran terjadi pada pukul 02.11, 04.28, 04.30, dan 04.41 WIB dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi maksimum 167 detik," kata dia.
Selama periode itu, teramati pula dua kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya.
Selanjutnya, awan panas guguran kembali terpantau pada pukul 06.02, 06.03, dan 06.31 WIB dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter ke arah barat daya, amplitudo maksimum 44 meter, serta durasi 130 detik.
Pada saat terjadi awan panas guguran ini, angin bertiup ke arah barat laut.
Selama periode pengamatan pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat mengalami empat kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 23-34 mm selama 107-167 detik, 36 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm selama 11-167 detik, lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-22 mm selama 5-16 detik.
Selanjutnya, satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 70 mm selama 18 detik dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 mm selama 96 detik.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Baca juga:
Gunung Merapi Meluncurkan Guguran Lava ke Arah Tenggara Menuju Kali Gendol
Gunung Merapi Meluncurkan Guguran Lava Pijar Lima Kali
Gunung Merapi Meluncurkan 9 Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 1 km
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Hingga 1.500 Meter
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Lava Pijar, BPPTKG Imbau Hal Ini