Gunung Merapi Mengalami 91 Gempa Guguran dan 230 Gempa Hybrid
Tercatat Gunung Merapi mengalami 91 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu (15/11) mulai pukul 00.00 sampai 24.00 WIB. Hal ini diungkapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Tercatat Gunung Merapi mengalami 91 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu (15/11) mulai pukul 00.00 sampai 24.00 WIB. Hal ini diungkapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
"Selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 230 kali gempa hybrid atau fase banyak, 49 kali gempa embusan, 36 kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa frekuensi rendah, serta satu kali gempa tektonik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida. Dikutip dari Antara.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
Berdasarkan pengamatan visual di gunung api aktif itu tidak teramati asap solfatara.
Pada periode pengamatan itu, disebutkan terdengar suara guguran sebanyak lima kali (lemah hingga keras) di lereng barat Gunung Merapi dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan.
Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm per hari.
BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
Baca juga:
Diprediksi Bakal Erupsi dalam Waktu Dekat, Jumlah Pengungsi Merapi Justru Berkurang
Antisipasi Penularan Covid-19, Puluhan Pengungsi Merapi di Klaten Jalani Uji Swab
Meski Merapi Berstatus Siaga, Pengungsi Masih Cari Pakan Ternak
BPPTKG Catat Suara Guguran Gunung Merapi Terdengar Enam Kali
Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Cenderung Stabil
Setelah Alami 59 Kali Gempa Guguran, Begini Prakiraan Kekuatan Erupsi Gunung Merapi