Guru di Samarinda Aniaya Tiga Santriwati Pakai Rotan, Hanger dan Semprotkan Air Panas
ZH, guru wanita di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Samarinda, Kalimantan Timur, meringkuk dalam penjara usai menganiaya tiga santriwati menggunakan rotan, gantungan baju hingga menyemprotkan air panas.
ZH, guru wanita di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Samarinda, Kalimantan Timur, meringkuk dalam penjara usai menganiaya tiga santriwati menggunakan rotan, gantungan baju hingga menyemprotkan air panas.
ZH ditangkap Kepolisian pada hari Selasa (7/3), setelah dugaan penganiayaan itu dilaporkan orang tua korban pada Rabu (1/3). Barang bukti diamankan seperti rotan, teko air panas, alat penyemprot hingga gantungan baju.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
Kasus itu terbongkar setelah tiga santriwati dijemput dan dibawa pulang orang tuanya. Satu di antaranya berusia 10 tahun mengeluh sakit. Disusul dua korban lainnya. Terungkap, ketiganya mengeluh sakit diduga usai mengalami kekerasan guru wanitanya di Ponpes.
"Tiga santriwati ini satu keluarga, dan sudah tujuh bulan nyantri di Ponpes itu," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli, Kamis (9/3) sore.
Dari laporan orang tua ke kepolisian, kepolisian mengamankan ZH. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ZH diduga melakukan itu karena menganggap korban nakal. Di antaranya mengambil barang santri lainnya.
"Sudah ditegur, dilarang, terus diulangi. Sanksinya bersihkan kamar tidur, kamar mandi. Tapi karena kesalahan berulang, mungkin maksud gurunya memberi efek jera tapi melakukan kekerasan," ujar Ary.
Ary mengungkap sederetan barang bukti berhasil disita polisi. "Dari pemeriksaan, teko itu untuk air panas, dimasukkan ke dalam semprotan dan disemprotkan ke korban," tambah Ary.
ZH dijerat pasal 80 ayat 1 juncto pasal 78 huruf c Undang-undang RI No 35/2014 tentang Perubahan Pengganti Undang-undang No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
(mdk/cob)