Hadapi Kelompok Teroris MIT dan KKB Harus Secara Keras dengan Militer
Dave menyatakan, kelompok serupa seperti KKB Papua sudah menggencarkan perang terhadap pemerintah. Maka dari itu, tidak bisa diladeni dengan cara halus.
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh kelompok MIT di Poso dan KKB di Papua. Menurutnya, pemerintah harus tetep menggunakan cara militeristik untuk mengatasi kelompok-kelompok tersebut.
"Kalau tertangkap harus diproses hukum, tetapi harus tetap menggunakan military approach karena mereka kan sudah melakukan penyerangan persenjataan dengan yang cukup berat, jadi pendekatannya enggak cukup persuasif memang harus secara militeristik," tegasnya saat dihubungi, Kamis (20/5).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang berkomitmen untuk memperhatikan para penyintas terorisme? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) komitmen perhatikan para penyintas.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
Dave menyatakan, kelompok serupa seperti KKB Papua sudah menggencarkan perang terhadap pemerintah. Maka dari itu, tidak bisa diladeni dengan cara halus.
"Karena mereka kan sudah melakukan itu, karena kan mereka sudah melancarkan perang terhadap pemerintah, jadi tidak bisa secara halus memang harus secara keras," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah justru mengakui keberadaan kelompok-kelompok tersebut jika melakukan negosiasi untuk mengatasi konflik. Sehingga, pendekatan militer menurutnya sudah tepat.
"Karena misalnya OPM (organisasi Papua merdeka), OPM kan enggak semuanya solid satu ada juga pecah pecahan. Jadi kalau kita mengakui yang satu nanti yang lain juga minta berbuat yang sama, jadi harus jalur keras, jalur tumpas," ujarnya.
"Menumpas dengan tetap kaidah hukum yang ada tetapi harus secara pendekatannya tetap militer," tambah politisi Golkar ini.
Lebih lanjut, kata Dave, pemerintah perlu memperhatikan mengenai masyarakat setempat yang ikut melindungi kelompok-kelompok tersebut. Penyebabnya, karena masyarakat setempat kecewa dengan pemerintah.
"Karena dari informasi yang kami terima masih ada simpatisan dari masyarakat setempat yang memberikan perlindungan, khususnya OPM karena kekecewaan terhadap perhatian pemerintah ataupun program yang tidak terasa penuh di masyarakat pedesaan," tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah mengutuk keras peristiwa tewasnya empat petani di Poso, Sulawesi Tengah oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada 11 Mei 2021. Menko Polhukam Mahfud Md menyatakan pemerintah akan terus mengawal dan mencermati kondisi keamanan di Poso.
"Terkait pembunuhan terhadap 4 orang petani dan aksi kekerasan lain oleh kelompok teroris Poso, pemerintah mengutuk keras tindakan tersebut," kata Mahfud pada wartawan, Rabu (19/5).
Terpisah, sebanyak empat anggota TNI yang berasal dari Yonif 403/WP Dan Satgas Mobile Yonif 310/KK mengalami luka tembak ketika diadang kelompok kriminal bersenjata (KKB). Peristiwa itu terjadi saat mereka melintas di jembatan kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa malam (18/5).
Baca juga:
3 Anggota KKB Lekagak Telenggen Menyerahkan Diri, Polri Beri Pengamanan
Jenazah Prajurit TNI Gugur Akibat Diserang 20 OTK Tiba di Ambon
Prada Ardi Gugur usai Diserang OTK di Yahukimo, Jenazah Dibawa ke NTT
Kronologi Dua Anggota TNI Diserang OTK di Yahukimo, Papua
Pemerintah Belum Pernah Berpikir Berlakukan Darurat Sipil-Militer di Papua
Menko Polhukam: Pemerintah Memburu Para Teroris, Bukan Organisasi Papua.
Menko Polhukam Mahfud Klaim Penanganan Konflik di Papua Cukup Berhasil