Halusinasi, Bapak Ini Tega Todongkan Sajam ke 2 Putri Kandungnya
Setibanya di lokasi kejadian, polisi mendapatkan pelaku sedang mengancam anak kandungnya sendiri. Alasan ia mengancam putri kandungnya itu, lantaran ingin mengusir roh jahat yang ada di tubuh anaknya.
Polres Metro Jakarta Utara menangkap seorang pria di kawasan Kelurahan Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara. TS (40) ditangkap polisi, lantaran tega menodongkan senjata tajam terhadap dua putri kandungnya yang masih balita atas nama inisial yakni PA (4) dan BI (3).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, awal mula polisi menangkap pelaku. Saat itu, pihaknya mendapatkan kabar dari seorang petugas keamanan atau satpam yang berada di lokasi kejadian, Sabtu (7/12).
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa saja jenis kecerdasan yang dimiliki anak? Kecerdasan pada anak memiliki bentuk yang berbeda-beda satu sama lain. Ketahui sejumlah jenis kecerdasan pada anak.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
"Awalnya kami mendapatkan informasi dari satpam setempat yang mengabarkan kepada kami bahwa mendengar teriakan pada tengah malam kurang lebih sekitar pukul 2 dini hari," katanya di Jakarta, Selasa (10/12).
"Ada teriakan anak yang teriak-teriak, kemudian satpam tersebut menghubungi Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kamtibmas. Kemudian datang ke lokasi bersama dengan pengurus RW, maupun Kelurahan setempat," sambung Budhi.
Setibanya di lokasi kejadian, pihaknya mendapatkan pelaku sedang mengancam anak kandungnya sendiri. Alasan ia mengancam putri kandungnya itu, lantaran ingin mengusir roh jahat yang ada di tubuh anaknya.
"Jadi saat dibujuk, ayah ini mengatakan bahwa dia akan membersihkan roh jahat yang ada di tubuh anaknya tersebut. Kebetulan, Ibu dari kedua anak ini tidak di sini sedang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia dan sudah dihubungi dan mudah-mudahan bisa kembali," jelasnya.
Melihat hal itu, Budhi mengungkapkan, pihaknya pun mencoba untuk membujuk pelaku agar dapat melepaskan kedua putrinya tersebut. Alhasil, polisi pun berhasil mengamankan kedua balita malang tersebut.
"Terhadap peristiwa tersebut, kemudian kami berkoordinasi dengan P2 TP2A dari Provinsi DKI. Karena ada 2 anak yang masih kecil-kecil yang perlu penanganan dari kita yang tentunya masa depannya masih panjang dan ini khawatir kalau dikembalikan lagi ke ayahnya akan terjadi hal serupa. Sementara ibu kandungnya itu belum nyampe ataupun masih di China ya belum nyampe ke Indonesia," ungkapnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Undang-Undang darurat. Karena membawa senjata tajam tanpa izin terlebih dahulu dan melakukan pengancaman.
"Yang kedua Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman di atas 10 tahun penjara," tandasnya.
Periksa Kejiwaan
Polres Metro Jakarta Utara melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap TS (40). Hal itu lantaran, ia tega menodongkan senjata tajam ke putri kandungnya yang masih balita yakni PA (4) dan BI (3) pada Sabtu (7/12) lalu.
"Jadi kalau hasil lengkapnya (depresi) nanti kita lakukan pemeriksaan ke rumah sakit, dalam hal ini rujukan kita ke RS Polri Kramat Djati. Untuk (kejiwaan) nanti akan kita cek ke psikiater," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, Jakarta, Selasa (10/12).
Meski begitu, yang bersangkutan masih bisa diajak untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pihaknya bakal memeriksa kejiwaan pelaku untuk mengetahui pasti yang sebenarnya terjadi.
"Tapi kalau secara sekilas memang dia sekilas masih bisa menjawab pertanyaan kita," ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak ada masalah antara korban dengan pelaku sejak ditinggal pergi oleh isteri atau ibu dari korban yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Cina. Namun, pelaku tega melakukan hal itu karena mengaku ada roh jahat yang merasuki tubuh atau badan korban.
"Jadi sejak dua bulan lalu, sejak ditinggal ibunya untuk bekerja di luar negeri. Anak-anak ini memang dititipkan ke ayah kandungnya. Selama ini ya sampai dengan kejadian kemarin hari Minggu itu tidak ada masalah sebenarnya. Cuman puncaknya itu pada tengah malem hari Minggu itu ada teriakan dari anak ini, kemudian didengar satpam perumahan tersebut," jelasnya.