Hanyut di Sungai Opak Bantul, Seorang Warga Ditemukan Dalam Kondisi Tewas
Seorang warga hanyut di muara Sungai Opak, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Korban akhirnya ditemukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gabungan dalam kondisi meninggal dunia.
Seorang warga hanyut di muara Sungai Opak, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Korban akhirnya ditemukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gabungan dalam kondisi meninggal dunia.
"Korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada Jumat (5/8) sekitar pukul 00.30 WIB, ditemukan berjarak sekitar 100 meter arah barat dari lokasi kejadian," kata Komandan Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta, Dedi Prasetya.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
Menurut dia, jasad korban yang belum diketahui identitasnya tersebut kemudian dievakuasi Tim SAR Gabungan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda DIY.
"Dengan ditemukannya satu korban hanyut di muara Sungai Opak, operasi SAR ditutup dan semua unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," katanya.
Dia menjelaskan, sebelum jasad korban ditemukan, upaya pencarian korban hanyut sudah dilakukan sejak hari pertama operasi SAR pada Kamis (4/8), namun hingga pukul 17.00 WIB belum ditemukan, pencarian dihentikan sementara untuk evaluasi.
Kemudian, pada malam hari, Tim SAR Gabungan melaksanakan pemantauan di sekitar muara Sungai Opak dan lokasi kejadian, penyisiran dimulai pukul 20.00 WIB. Namun tidak ada pencarian di air oleh tim SAR Gabungan.
"Pencarian malam tadi hanya dilakukan penyisiran di darat di sisi sungai dan pantauan di sekitar lokasi kejadian," katanya.
Sementara itu, Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan, kejadian pada Kamis (4/8) pagi itu berawal ketika korban jalan dari arah timur menyeberang menuju muara ke arah barat, kemudian terbawa arus muara ke selatan.
"Korban sempat melambaikan tangan lalu tersapu arus ke arah utara muara menuju pusaran sungai, lalu korban tidak terlihat lagi," katanya.
Dia mengatakan, setelah mendapat laporan dari pemancing pukul 09.15 WIB, anggota Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 4 yang berada di lokasi, dan anggota TNI AL Samas, Ditpolairud dan Satpolair serta Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Tirtohargo langsung menuju lokasi kejadian.
Baca juga:
Korban Ledakan Tugboat Hilang Diduga Terjebak dalam Kamar
25 Juli Peringatan Hari Pencegahan Tenggelam Sedunia, Begini Sejarahnya
Jasa Penitipan Anak Diduga Lalai, Bocah 5 Tahun Tewas di Selokan
Kakek di Sukabumi Terseret Arus Sungai saat Selamatkan Cucu, Begini Kronologi
Mencuci Daging Kurban di Sungai Berujung Duka, Seorang Santri Tewas Tenggelam
Hilang Tiga Hari, Pemancing di Perairan Air Cina NTT Ditemukan Tewas