Harga daging sapi di Makassar masih mencekik
Jelang Natal dan Tahun Baru merayap menjadi Rp 92 ribu per kilogram hingga puncaknya saat ini Rp 100 ribu per kilogram.
Seminggu telah berlalu setelah perayaan tahun baru 2016, tetapi harga daging sapi masih mencekik. Hal inilah yang terjadi di pasar tradisional Pabbaeng-baeng, Makassar di Jalan Alauddin.
Awalnya, harga daging sapi hanya Rp 80 ribu per kilogram. Jelang Natal dan Tahun Baru merayap menjadi Rp 92 ribu per kilogram hingga puncaknya saat ini Rp 100 ribu per kilogram.
Menyikapi kondisi ini, jajaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turun ke pasar-pasar tradisional melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak). Hal itu dimaksudkan untuk mencari tahu faktor penyebab harga daging sapi itu masih mahal.
Pasar pertama yang disambanginya adalah pasar tradisional Pabbaeng-baeng yang ada di Jalan Alauddin, Sabtu pagi, (9/1). Sidak dipimpin langsung Kepala Kantor KPPU Makassar, Ramli Simanjuntak.
Lapak-lapak penjual daging sapi ditemui dan didapati informasi jika harga daging sapi masih nangkring di harga Rp 100.000 per kilogram, belum ada tanda-tanda akan alami penurunan harga sebagaimana harga daging ayam yang sudah mulai turun.
"Kita korek informasi dari beberapa penjual daging sapi tadi, kita simpulkan bahwa harga daging sapi masih mahal, Rp 100 ribu per kilogram karena masih terpengaruh psikologi suasana tahun baru," jelas Ramli Simanjuntak.
Kata dia, tidak ditemukan kasus tingginya harga itu dikarenakan perilaku pengusaha yang menahan-nahan stok ataukah karena kurangnya pasokan daging yang masuk.
"Jadi tingginya harga itu semata-mata karena masih pengaruh psikologi suasana tahun baru saja. Tapi setelah ini kita akan cek juga harga daging sapi di pasar-pasar tradisional lain yang merupakan patokan suplai bahan pangan warga Kota Makassar seperti Pasar Daya dan Pasar Terong.
Ibu Ati, salah seorang pembeli di Pasar Pabbaeng-baeng mengaku harga Rp 100 ribu per kilogram itu sangat berat baginya. "Ini saya beli untuk kebutuhan keluarga saja. Bagaimana dengan warga yang beli daging sapi itu untuk usaha. Tentu merasa lebih berat lagi harganya itu," tutur Ati seraya menambahkan, dirinya berharap harga daging sapi bisa kembali normal.