Harga sawit dan karet anjlok, petani di Riau malas panen
Harga buah sawit Rp 600 rupiah per kilogram membuat para petani malas pergi ke kebun.
Anjloknya harga karet dan sawit membuat duka para petani di Riau yang memang mata pencahariannya dia dua komoditi itu. Para petani di sejumlah daerah pun malas memetik hasil panen karena biaya tidak sesuai dengan hasil panennya.
"Harga cuma Rp 600 rupiah loh bang, gimana mau panen, kalau kebun kami luasnya ratusan hektar ya mungkin bisa seimbang dengan biaya transport. Tapi kebun kami gak sampai 5 hektar, malah rugi kalau kami panen," ujar Yanto Efendi, warga kecamatan Rengat Barat kabupaten Indragiri Hulu, Riau saat berbincang dengan merdeka.com Sabtu (5/9).
Selama sebulan ini, harga tandan buah sawit di Riau berkisar Rp 625 hingga Rp 600 per kilogramnya. Kondisi seperti ini membuat para petani sawit malas untuk pergi ke kebun mereka.
"Hari ini seharusnya saya memanen, karena harga sawit anjlok, saya jadi malas untuk pergi ke kebun lagi," kata Suyadi, petani lainnya yang mengaku memiliki lahan sawit 2 hektare.
Menurut Suyadi, sebulan lalu harga sawit masih berkisar seharga Rp 1500 per kilogramnya. Namun, saat ini harga tersebut mengalami penurunan yang cukup drastis mencapai Rp 625 per kilonya.
"Sangat gila, dengan harga sawit yang turun drastis, gimana lagi kehidupan masyarakat," keluhnya.
Akibat merosotnya harga sawit tersebut, tentunya membuat para petani di Riau menderita. Sebab, dua komoditi (karet dan sawit) yang merupakan sumber penghasilan petani saat ini sudah tidak lagi memiliki nilai jual.
"Jika harga sawit seperti ini terus, mau makan apa anak dan istri kami, apalagi harga bahan sembako sekarang cukup tinggi, " sesal Suyadi.
Baik Yanto, Suyadi maupun petani di Riau lainnya berharap agar pemerintah dapat mencarikan jalan keluar untuk semua ini, baik pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat, sehingga penderitaan rakyat kecil bisa berakhir.
Baca juga:
Harga tomat Rp 300 perak per kilogram, petani di Sragen frustrasi
Mantan menteri era Soeharto kritik Jokowi tak sejahterakan petani
Aksi makan tomat massal di Bundaran HI
Mentan Andi ajak dialog ribuan petani & pengusaha seluruh nusantara
Ganjar Pranowo didesak usut kasus bentrok TNI dan warga di Urut Sewu
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.