Hari ke-13 tragedi AirAsia, sebagian Tim DVI diistirahatkan
Ada 242 ahli yang dibagi dalam dua tim yang terlibat dalam identifikasi jenazah yang dilakukan DVI Polda Jatim.
Di hari ke-13 tragedi AirAsia QZ8501, Polda Jawa Timur mengistirahatkan sebagian Tim Disaster Victim Identification (DVI) yang telah bekerja keras melakukan identifikasi puluhan jenazah. Mereka diistirahatkan untuk menyimpan tenaganya sementara waktu karena proses identifikasi diperkirakan masih akan berlangsung lama.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono di Posko AirAsia Mapolda Jawa Timur, Jumat siang (9/1).
"Di hari ke 13 ini, untuk sampel DNA yang sudah kita terima ada 160 yang selesai, tinggal dua yang belum. Sementara untuk data ante mortem sudah lengkap, yaitu 162 jenazah," terang Awi.
Mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur ini melanjutkan, untuk hari ini, dari 16 jenazah korban AirAsia yang belum teridentifikasi sebelumnya, ada dua jasad yang berhasil diidentifikasi, yaitu jenazah dengan label B009 dan B020. Sehingga tersisa 14 jenazah, yang belum teridentifikasi.
"Dalam operasi post mortem, hanya dua yang sudah berhasil diidentifikasi hari ini. 12 tinggal proses rekonsiliasi, dan dua sisanya masih proses post mortem," katanya.
Karena Tim DVI terbagi dua tim, kata Awi, tim yang satu tinggal menggelar rekonsiliasi untuk 12 jenazah dan hanya sisa dua jenazah yang masih proses identifikasi, karena baru tiba kemarin malam (8/1), sebagian tim DVI diistirahatkan untuk sementara waktu.
"Karena masih ada banyak jenazah yang kita identifikasi, dan kita masih menunggu kedatangan banyak jenazah dari lokasi, untuk sementara waktu kita mengistirahatkan sebagian tenaga medis, untuk menyimpan tenaga. Saat ada banyak jenazah lagi, kita akan menugaskan mereka kembali," lanjut dia tanpa menyebut berapa orang yang diistirahatkan sementara waktu itu.
Untuk mengidentifikasi seluruh korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 28 Desember lalu, Polda Jawa Timur mengerahkan 242 ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Rinciannya, beberapa tim ahli dari Universitas Airlangga Surabaya (Unair), RSUD dr Soetomo, RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, serta beberapa universitas dan rumah sakit lainnya di Tanah Air.
Tak hanya itu, Tim DVI Polda Jawa Timur juga dibantu tenaga ahli dari negara sahabat, di antaranya 10 orang dari Singapura, Australia (4 orang), Korea Selatan (2 orang), Uni Emirat Arab (5 orang) dan Malaysia (7 orang).
Sementara itu, dari 41 jenazah korban AirAsia QZ 8501 yang berada di RS Bhayangkara, 27 jasad sudah teridentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga. Rinciannya, 11 perempuan dan 16 laki-laki.
Sedangkan 14 sisanya, 12 jenazah selesai proses post mortem, tinggal menunggu hasil rekonsiliasi untuk menentukan identitasnya dan dua jenazah masih proses post mortem, karena baru tiba di Surabaya, malam tadi.
Baca juga:
Setelah jawab enggak tahu, Jonan akui salah soal maskapai ilegal
Fahri Hamzah minta Jonan hukum diri sendiri, tak salahkan orang
Tim SAR temukan 1 jenazah utuh, diduga bukan korban AirAsia
Warga Kotawaringin: Keren sekali pesawat yang evakuasi AirAsia
Gaya Jenderal Moeldoko beri semangat penyelam cari black box
2 Jenazah yang terikat di kursi AirAsia tiba di Pangkalanbun
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.