Hari ke-7 SAR 17 Kapal Hilang di Kalbar: 83 Selamat, 31 Meninggal dan 34 Masih Hilang
Hingga hari ketujuh Operasi Gabungan Pencarian dan Pertolongan yang digelar Basarnas, 104 orang telah ditemukan.
TNI AL yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan Pencarian dan Pertolongan 17 kapal tenggelam, berhasil menemukan enam korban di Perairan Kalbar, Selasa (20/7). Dua diantaranya berhasil selamat dan empat lainnya meninggal dunia.
Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menjelaskan, penemuan ABK tersebut berawal dari pantauan udara pesawat TNI AL CN235 MPA P-8305. Menemukan jasad diantara puing-puing yang terapung.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
"Selanjutnya menjatuhkan kantong-kantong mayat selain digunakan untuk menempatkan jasad korban juga sebagai tanda yang akan digunakan oleh unsur laut mendeteksi daerah tersebut," kata Abdul dalam keterangannya.
Koordinator SAR TNI AL yang juga Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XII Pontianak Brigjen TNI Marinir Andi Rukman memerintahkan KRI Kerambit-627 menuju lokasi. KRI Kerambit mengevakuasi enam korban di sekitar daerah tersebut hingga malam.
"Dua diantaranya dalam keadaan selamat kemudian diberi pertolongan pertama dengan memberikan infus kepada kedua korban yang selamat," ujarnya.
Operasi gabungan ini mengerahkan dua kapal perang KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641. Serta Kapal Patroli Kal Lemukutan, Kal Sambas dan RHIB Lantamal XII Pontianak TNI Angkatan Laut. Dilengkapi dua pesawat patroli Maritim CN235 P-8305 dan Cassa P-8203. Kedua pesawat ini merupakan jenis pesawat yang memiliki kemampuan dalam pengintaian maritim.
Abdul mengatakan, korban yang berhasil dievakuasi bernama Aris (27) asal Pontianak dan Maulana (20) asal Sungai Kakap yang keduanya merupakan ABK Kapal Kawan Lama 999 yang ditemukan Tim SAR TNI AL.
"Ditemukan dalam keadaan selamat dua orang itu langsung diberikan pertolongan pertama di atas KRI Kerambit-627. Sedangkan empat korban lainnya telah meninggal dunia kemudian diserahkan ke Posko SAR Gabungan untuk proses lebih lanjut," terangnya.
Untuk diketahui, cuaca buruk di Laut Natuna Selatan hingga Perairan Kepulauan Karimata pada Rabu (13/7) dan Kamis (14/7) mengakibatkan 17 kapal tenggelam. Terdiri dari 14 kapal Nelayan, 2 Tugboat dan 1 Yacht. Sebanyak 138 orang berada di dalam 17 kapal nahas tersebut.
Hingga hari ketujuh Operasi Gabungan Pencarian dan Pertolongan yang digelar Basarnas, 104 orang telah ditemukan. Rinciannya, 83 orang selamat, 31 orang dalam keadaan meninggal dunia. Hingga kini, Tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap 34 lainnya.
Baca juga:
Pencarian Korban Kapal Nelayan Tenggelam di Kalimantan Terkendala Air Keruh
Kerahkan 2 Kapal, TNI AL Temukan 6 Korban Kapal Tenggelam di Laut Kalbar
Update Pencarian 14 Kapal Nelayan Tenggelam di Kalbar, 3 Orang Ditemukan Meninggal
17 Kapal Nelayan di Kalbar Tenggelam, TNI AL Kerahkan Pesawat Cari 43 Orang Hilang
47 Nelayan Masih Hilang di Kalbar, KKP Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem