Hari Ngembak Geni, warga di Jimbaran Bali bangkitkan tradisi Siat Yeh
Sebelum dimulainya Siat Yeh, ratusan warga dibagi menjadi dua kelompok untuk menggelar upacara pengambilan Tirta (Air) di pantai Segara sebelah barat dan Suwung (Rawa) sebelah timur yang memang sudah sejak dulu menjadi sumber kehidupan bagi warga Banjar Teba Jimbaran.
Warga Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali, menggelar tradisi "Siat Yeh" yang artinya perang air. Tradisi, Siat Yeh dilakukan pada hari Ngembak Geni, Minggu (18/3), atau satu hari setelah Hari Raya Nyepi, Tahun Caka 1940 yang sudah berjalan Sabtu (17/3) kemarin.
Prosesi Siat Yeh di Jimbaran ini cukup unik. Sebelum dimulainya Siat Yeh, ratusan warga dibagi menjadi dua kelompok untuk menggelar upacara pengambilan Tirta (Air) di pantai Segara sebelah barat dan Suwung (Rawa) sebelah timur yang memang sudah sejak dulu menjadi sumber kehidupan bagi warga Banjar Teba Jimbaran.
-
Apa yang dilakukan Rizky Febian saat merayakan Nyepi bersama Mahalini di Bali? Rizky Febian merayakan Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dengan Mahalini di Bali, kampung halaman kekasihnya. Pengalaman Baru Iky Pada kesempatan tersebut, Ikky menambah pengalaman baru dengan berpartisipasi dalam tradisi pengerupukan.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani di Bali? Baru-baru ini, Nia Ramadhani melakukan perjalanan ke Bali untuk mengikuti acara half marathon di sebuah resor mewah.
-
Siapa yang merayakan ulang tahun di Bali? Nurah Syahfirah tampil stunning dengan gaun saat dinner bareng Teuku Rafly buat merayakan ulang tahunnya yang ke-32 di Bali.
-
Siapa yang mengikuti upacara memukur di Bali? Pasangan penyanyi Mahalini Raharja dan Rizky Febian diketahui tengah berada di Bali. Pasangan yang belum lama menikah ini baru saja mengikuti upacara memukur, upacara pertama mereka sebagai suami istri.
-
Siapa yang merayakan Natal bersama keluarga di Bali? Beginilah tampilan perayaan Natal versi keluarga Irfan dan Jennifer Bachdim, yang kali ini merayakannya di Bali.
-
Apa yang dilakukan Tengku Dewi Putri di Bali saat babymoon? Perjalanan babymoon ini dilakukan Tengku Dewi di tengah masalah perselingkuhan yang dilakukan oleh sang suami. Ia pun menegaskan bahwa tidak akan memaafkan perzinahan yang telah dilakukan oleh aktor tampan itu.
Kemudian, setelah upacara pengambilan tirta, kedua air sumber ini dituangkan ke dalam kendi dan membawanya ke Banjar Teba dengan diiringi gamelan baleganjur. Sebelum proses tradisi Siat Yeh dimulai, untuk proses pembukaan digelar tarian Rejang Sari untuk menyambut kedua tirta atau pertemuan dua sumber air tersebut yang disajikan oleh Sekaa Truna-Truni Sekha Bakthi Asih (Organisasi Kepemudaan).
Setelah prosesi tarian Rejang Sari, Siat Yeh pun dimulai dengan ditandai pelemparan kedua mata air tersebut menggunakan wadah (Cetok) batok kelapa kecil. Para peserta Siat Yeh yang didominasi oleh para pemuda-pemudi pun mulai bernyanyi dengan riang gembira memaknai pertemuan dua air sumber tersebut. Kemudian, perang air pun dimulai dengan saling siram kedua air sumber sehingga basah kuyup.
I Gusti Ketut Gede Yusah Asana Putra, Ketua Panitian Pengarah Siat Yeh menjelaskan, bahwa tradisi ini pertama kali dilakukan di Banjar Teba, karena sejak tahun 1983 tradisi tradisional di Jimbaran sudah tidak pernah ada. Namun, tradisi Siat Yeh ini adalah rekonstruksi dari permainan-permainan tradisional dulu.
"Kalau dulu setelah Ngembak Geni masing-masing desa mempunyai tradisi yang unik tersendiri. Dulu banyak macam-macam permainan tradisional, seperti mengguyonan atau banyak nama lainnya. Saat ini kita buat dengan kemasan yang berbeda dengan Siat Yeh, setelah melakukan pemahaman yang lebih mendalam dan berkoordinasi dengan para Pelingsir dan akhirnya Siat Yeh yang paling tepat," ucapnya.
Tradisi Siat Yeh ©2018 Merdeka.com/Moh KadafiYusah Asana Putra juga menyampaikan bahwa tradisi ini pertama berawal dari keinginan para Sekaa Truna-Truni yang ingin kembali membangkitkan tradisi di Jimbaran, agar menjadi warisan budaya. Selain itu, tradisi Siat Yeh juga sesuai dengan kondisi alam di Jimbaran yang berdekatan dengan dua sumber air laut dan Suwung.
"Sudah sejak tahun 1983, terhitung 36 tahunan tidak perna melakukan tradisi ini. Anak-anak kita ingin mempunyai trasdisi yang ingin di wariskan. Kita upayakan tradisi ini berlangsung setiap tahun. Mudah-mudah menjadi obyek wisata, karena Jimbaran juga salah satu obyek wisata di Bali," ujarnya.
(mdk/dan)