Hari Pencoblosan Semakin Dekat, Polisi Gandeng Tokoh Agama Cegah Konflik di Pemilu
Polisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.
Hari Pencoblosan Semakin Dekat, Polisi Gandeng Tokoh Agama Cegah Konflik di Pemilu
Hari pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) semakin dekat. Polisi menggandeng tokoh agama untuk mencegah konflik yang kemungkinan timbul akibat perbedaan pilihan di tengah masyarakat. Salah satunya yang dilakukan Polres Kampar.
- Agar Pilkada Kondusif, Polisi Peringatkan Warga Tidak Terjebak Dalam Provokasi
- Aksi Perwira Polisi Datangi Warga, Tidak Henti Ajak Redam Potensi Konflik Pilkada
- Polisi yang Tewas Bunuh Diri di Mampang Dikenal Religius dan Dekat dengan Tetangga
- Polisi Mulai Kirim Surat Tilang ke Pemudik yang Langgar Ganjil Genap di Tol
Kepolisian di sana menggelar cooling system dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) jelang Pemilu 2024 di Nurul Iman Kampa, Desa Kampa, Kecamatan Kampa.
Kegiatan yang dilaksanakan setelah pelaksanaan salat subuh berjemaah ini dihadiri dari berbagai kalangan seperti para tokoh agama, tokoh masyarakat serta para pemuka adat setempat.
Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja melakukan dialog dan diskusi dengan para tokoh agama dan adat guna menjaga stabilitas keamanan baik sebelum, pada saat, maupun setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
"Para tokoh agama, tokoh masyarakat serta para pemuka adat miliki peran penting dalam meredam isu-isu SARA dalam rangkaian kegiatan jelang Pemilu yang sebentar lagi akan kita laksanakan. Kami harap dapat membantu tugas Kepolisian," kata Ronald, Selasa (16/1).
Ronald Sumaja kembali menjelaskan bahwa menjelang Pemilu 2024, Polres Kampar terus berupaya melakukan cooling system atau sistem pendinginan kepada semua pihak dalam mengantisipasi polarisasi atau perpecahan yang dapat menganggu stabilitas keamanan.
Diketahui, cooling system dilakukan untuk menjaga dan mencegah potensi gangguan kamtibmas dengan melibatkan seluruh komponen bangsa sehingga kondusifitas kamtibmas yang aman dan sejuk.
Ronald menjelaskan, dibutuhkan sinergitas dan soliditas bersama para tokoh agama, Forkopimda, serta stakeholder terkait lainnya yang ada di Kampar.
Salah satu pemuka agama H Edi akan menyuarakan agar seluruh masyarakat bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan, agar Pemilu 2024 berjalan aman dan damai. Dia juga akan menjembatani para tokoh agama lainnya untuk mendukung tugas-tugas Polri.
Kapolres menerangkan, dalam rangka mengantisipasi konflik dan polarisasi terkait pelaksanaan Pemilu serentak, Polri telah menyiapkan Satuan tugas Nusantara Cooling System untuk melakukan sistem pendinginan guna meredakan potensi kerawanan yang akan berdampak pada potensi konflik.
"Gangguan terkait politik identitas, polarisasi, hingga kampanye negatif kemungkinan bisa terjadi dalam pelaksanaan Pemilu yang akan datang di Kabupaten Kampar karena pada tahapan Pemilu akan memiliki potensi kerawanan yang berbeda dan penanganan yang berbeda pula," ungkap Ronald.
Di moment pesta demokrasi ini, Kapolres Kampar mengajak masyarakat untuk tetap tingkatkan toleransi antar umat beragama, jauhi paham radikalisme dan tetap bijak dalam menggunakan media sosial.
Di samping itu, Ronald juga mengajak masyarakat untuk dapat berperan dalam upaya pemeliharaan kamtibmas di wilayah masing-masing seperti mengaktifkan pos kamling.
Ronald menambahkan, apabila mengetahui adanya potensi gangguan kamtibmas ataupun membutuhkan pelayanan Polri, segera menghubungi personel Bhabinkamtibmas di daerah masing-masing.