Hari Tanpa Bayangan, Warga Solo Ramai-ramai Keluar Rumah
Fenomena hari tanpa bayangan dirasakan warga Kota Solo dan sekitarnya pada hari ini, Kamis (10/10). Bayangan pohon atau obyek lainnya tak terlihat sekitar pukul 12.05 WIB. Saat itu matahari berada persis di atas kepala manusia.
Fenomena hari tanpa bayangan dirasakan warga Kota Solo dan sekitarnya pada hari ini, Kamis (10/10). Bayangan pohon atau obyek lainnya tak terlihat sekitar pukul 12.05 WIB. Saat itu matahari berada persis di atas kepala manusia.
Sejumlah warga yang mengetahui fenomena tersebut sengaja keluar rumah. Mereka berdiri di pinggir jalan atau halaman kantor untuk melihat bayangan diri atau obyek lainnya.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
-
Dimana bisul tanpa mata sering muncul? Bagian-bagian tubuh yang rentan terkena bisul tanpa mata adalah wajah, leher, ketiak, punggung, dan pantat. Ini karena bagian-bagian tersebut memiliki folikel rambut yang lebih banyak dan cenderung lebih lembap, sehingga menjadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang.
-
Kapan Kirab Malam Satu Suro di Solo dilaksanakan? Pada Selasa (18/7) malam, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti prosesi Kirab Pusaka Dalem Praja Mangkunegaran, Kirab itu dilaksanakan untuk menyambut malam 1 Sura Jimawal 1957 atau tahun baru dalam kalender Jawa.
-
Bagaimana suasana Kirab Malam Satu Suro di Solo? Malam itu, Ganjar tampak ditemani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, anggota DPR RI Aria Bima, dan sejumlah tokoh lain. Ganjar dan Gibran terlihat jalan bersama saat mengikuti kirab.
-
Dimana Sosis Solo Mbah Bedug dijual? Tak jauh dari Alun-Alun Pengging yang berada di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, terdapat sebuah kuliner legendaris.
"Saya kemarin baca informasi fenomena hari tanpa bayangan. Pingin membuktikan, dan ternyata benar, saya tidak melihat ada bayangan saya sendiri," ujar Wibowo Nugroho, (45) warga Kartasura, Sukoharjo.
Wibowo yang bekerja di sekolah swasta tersebut mengaku baru kali ini merasakan fenomena alam hari tanpa bayangan tersebut. Ia merasa bersyukur atas kebesaran kekuasaan Tuhan tersebut.
Diberitakan merdeka.com sebelumnya, Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menyebut, Jepara menjadi kota pertama di Jawa Tengah yang mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan. Hari Tanpa Bayangan tahun ini berlangsung empat hari berturut-turut dengan hari dan waktu yang berbeda.
"Di Jepara sendiri, matahari akan berada persis di atas kepala manusia pukul 11:24.29 WIB pada tanggal 10 Oktober," kata Setyoajie Prayoedhie saat dikonfirmasi, Selasa (8/10).
Sedangkan pada 11 Oktober, Hari Tanpa Bayangan muncul serentak di 15 daerah mulai Semarang, Blora, Pati hingga Brebes. Lalu tanggal 12 Oktober muncul di 8 daerah mulai Sragen, Salatiga, Ungaran, Purwokerto hingga Banjarnegara. Dan yang terakhir tanggal 13 Oktober muncul di jalur pantai selatan Jateng yakni Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Solo, Banyumas hingga Cilacap.
Baca juga:
BMKG: Besok Terjadi Fenomena Hari Tanpa Bayangan
38 Wilayah di Jatim Bakal Mengalami Fenomena Hari Tanpa Bayangan
Jepara Kota Pertama di Jateng yang Alami Fenomena Hari Tanpa Bayangan
Inilah Wilayah Indonesia yang Alami Hari Tanpa Bayangan