Keseruan Ganjar Pranowo Ikut Kirab Malam Satu Suro di Solo, Berlangsung Khidmat
Ganjar mengatakan kalau acara kirab tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum.
Ganjar mengatakan kalau acara tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum
Keseruan Ganjar Pranowo Ikut Kirab Malam Satu Suro di Solo, Berlangsung Khidmat
Pada Selasa (18/7) malam, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti prosesi Kirab Pusaka Dalem Praja Mangkunegaran, Kirab itu dilaksanakan untuk menyambut malam 1 Sura Jimawal 1957 atau tahun baru dalam kalender Jawa.
-
Bagaimana masyarakat Jawa rayakan Malam 1 Suro? Banyak pandangan dalam masyarakat Jawa yang menganggap malam 1 Suro sebagai malam keramat. Terlebih apabila malam 1 Suro jatuh pada Jumat Legi karena malam ini dikaitkan dengan hal-hal mistis.
-
Kenapa malam satu suro di Cirebon dirayakan dengan suka cita? Ada sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.
-
Bagaimana orang Jawa rayakan malam 1 Suro? Secara tradisional, malam satu Suro juga dianggap sebagai malam yang penuh berkah dan kemurahan.
-
Bagaimana orang Jawa merayakan malam 1 suro? Malam tahun baru Hijriah bukan hanya sekadar menghitung waktu, tetapi juga mengingat sejarah Islam yang kaya dan memikirkan pencapaian spiritual di masa yang akan datang.
-
Di mana tradisi Malam 1 Suro dirayakan? Seperti yang telah disebut sebelumnya, sejarah malam 1 Suro saat ini tak bisa lepas dari tradisi perayaan yang dilakukan oleh keraton. Yang paling terkenal adalah perayaan malam 1 Suro oleh Keraton Ngayogyakarta dan Keraton Surakarta.
-
Bagaimana tradisi malam satu suro dirayakan di Cirebon? Di malam itu, para abdi dalem keraton beserta warga bersama-sama melakukan tradisi mengelilingi keraton sembari mengarak makanan tumpeng beserta lauk pauknya.
Malam itu, Ganjar tampak ditemani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, anggota DPR RI Aria Bima, dan sejumlah tokoh lain. Ganjar dan Gibran terlihat jalan bersama saat mengikuti kirab.
Ganjar yang tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB langsung bergabung dalam barisan kirab. Tidak lama kemudian, Kirab Pusaka Dalem dilaksanakan secara khidmat dan sakral. Masyarakat yang tidak ikut kirab diminta mendoakan keselamatan bangsa dan negara.
“Acara ritual tahunan yang menurut saya bagus. Jadi kebudayaannya masih berjalan, dan tadi menarik, yang mau ikut kirab jalan terus, yang tidak ikut kirab boleh berhenti di sini sambil berdoa,”
Ungkap Ganjar setelah mengikuti kirab tersebut.
Selain kirab pusaka dalem, peringatan malam 1 Sura ini juga dilakukan dengan pengajian di masjid sekitar Pura Mangkunegaran. “Jadi menurut saya kawinan antara kultur ada, sisi agama juga berjalan, dan antusiasme masyarakat juga luar biasa,” ungkap Ganjar dikutip dari Jatengprov.go.id
Menurut Ganjar, ritual Kirab Pusaka Dalem itu merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum. Baginya, acara yang digelar setahun sekali tersebut bisa masuk kalender wisata religi. “Orang pasti akan datang. Antusiasme masyarakat luar biasa karena ini cukup unik, bahkan ada suasana sakralnya. Ada orang teriak-teriak, langsung (dibisiki) jangan,” kata Ganjar.
Ganjar mengikuti acara tersebut dengan begitu antusias. Ia berharap malam tahun baru ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk refleksi diri dan memperbaiki apa yang masih kurang di tahun sebelumnya. “Mudah-mudahan kita memasuki tahun baru, Muharram, itu bisa membikin kita makin semangat, bisa merefleksikan diri tahun-tahun sebelumnya yang kita perbaiki, yang sudah bagus kita genjot,” pungkas Ganjar dikutip dari Jatengprov.go.id