Hasil investigasi Sekjen Demokrat di Hong Kong: Asia Sentinel abal-abal
Dari hasil penelusuran, tim Partai Demokrat menyimpulkan bahwa Asia Sentinel tidak kredibel. Dalam bahasa Medan, kata Hinca Panjaitan, disebut abal-abal.
Partai Demokrat menunjukkan keseriusannya menelusuri media Asia Sentinel yang menulis artikel berisi Susilo Bambang Yudhoyono bersama 30 pejabat lain melakukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan diutus ke Hong Kong, tempat media tersebut bermarkas.
Melalui rekaman video yang diterima merdeka.com, Hinca dan Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyampaikan hasil penelusurannya. Hinca dan tim mengaku sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan sejumlah pihak yang berkompeten terkait masalah ini.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Bagaimana Aira menunjukkan kekagumannya kepada Susilo Bambang Yudhoyono di hari ulang tahunnya? Di hari ulang tahun SBY, Aira mengungkapkan kekagumannya kepada pepo yang masih terus mau belajar banyak hal.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
Pertama, Hinca mengaku menyambangi alamat kantor Asia Sentinel di Jalan Keneddy Road 39 lantai 1A. "Kami pastikan tidak ditemukan, tidak ada saudara John (pendiri Asian Sentinel John Berthelsen), jejakya pun tidak ditemukan," ujar Hinca.
Karena itu, dia menyimpulkan bahwa Asia Sentinel tidak memenuhi syarat menjadi sebuah perusahaan pers. Hinca menyebut Asia Sentinel tidak kredibel.
Hinca dan tim bergerak ke dewan pers Hong Kong. Mereka mengaku bertemu Chris Yeong komisioner dewan pers Hong Kong. Mereka menanyakan apakah Asia Sentinel terregistrasi, jawabnya tidak. Bahkan, lanjut Hinca, tim dewan pers tidak mengenal Asia Sentinel dan pendirinya yakni John Berthelsen.
"Lalu kami bertemu teman-teman jurnalis Hong Kong, kami tanyakan apakah mengenal saudara John dan terdaftar anggota, jawabnya tidak. Kami tanya apa kenal Asia Sentinel jawabnya tidak.
"Kami tanya kepada banyak orang, satu per satu, jawabnya mereka tidak tahu Asia Sentinel. Asia Sentinel kami pastikan tidak kredibel, dalam bahasa Medan disebut abal-abal," tegasnya.
Dari situ Demokrat semakin yakin artikel yang diberitakan sama sekali tidak benar dan fitnah dari media yang tidak kredibel. Langkah Asia Sentinel meminta maaf dan menarik berita dianggap sebagai perbuatan mulia. Tapi Demokrat tidak berhenti.
"Kami tuntaskan seluruh pihak yang ikut menyebarluaskan dan menggoreng ini."
Hinca dan tim akan kembali ke tanah air dan menyampaikan temuan mereka ke dewan pers.
Untuk diketahui sebelumnya, artikel investigasi terkait pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun itu ditulis langsung oleh pendiri Asian Sentinel John Berthelsen berdasarkan laporan investigasi sebanyak 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauitius pekan lalu.
"Asia Sentinel ingin menarik kembali artikel yang terbit pada 10 September 2018 yang ditayangkan di situs tentang pemerintahan Yudhoyono dan kasus Bank Century di Indonesia," demikian isi permintaan maaf yang dikutip merdeka.com, dari situ asiasentinel.com, Rabu (19/9).
Dijelaskan juga, Asia Sentinel mengakui jika artikel yang ditulis sendiri oleh pemimpin redaksi John Berthelsen, secara tidak adil telah menyampaikan berbagai tuduhan terkait gugatan kasus century yang sedang berjalan.
"Kami mengakui bahwa kami tidak meminta konfirmasi terhadap nama-nama yang disebut dalam artikel itu. Artikel itu juga sangat sepihak dan telah melanggar praktik jurnalisme yang adil."
Sebagai tindak lanjut permintaan maaf, Asia Sentinel juga menyatakan telah mencabut artikel itu dari situs mereka. "Kami meminta maaf terhadap Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan pihak-pihak yang tersinggung atas artikel itu, termasuk kepada rakyat Indonesia. Kami sangat menyesalkan atas kerugian yang telah diakibatkan oleh tudingan itu."
"Akhirnya Asia Sentinel ingin menyatakan rasa hormatnya yang tinggi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang secara luas dihormati sebagai negarawan di Asia."
Baca juga:
Mengungkap fakta tentang Asia Sentinel, media yang bikin geram SBY
Sudah lelah difitnah 10 tahun, SBY minta Jokowi bantu perjuangkan martabatnya
Asia Sentinel minta maaf, Demokrat tetap usut dugaan fitnah ke SBY
Asia Sentinel minta maaf kepada SBY soal artikel kasus Century
Bamsoet tunggu langkah SBY gugat Asia Sentinel melalui jalur hukum