Hasil pembangunan kebudayaan untuk kemajuan bangsa

Karena dapat ditunjukkan ke masyarakat luas, supaya bisa menjadi contoh yang baik dalam melestarikan kebudayaan dan pembangunan.

Direktur Pendidikan Tinggi Iptek dan Kebudayaan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Almich Alhumami mengutarakan, kebudayaan menjadi modal penting untuk mengukuhkan solidaritas sosial.

Karena dapat ditunjukkan ke masyarakat luas, supaya bisa menjadi contoh yang baik dalam melestarikan kebudayaan dan pembangunan.

"Kebudayaan merupakan modal sosial yang ditunjukkan ke masyarakat bahwa, isu kebudayaan itu penting karena kebudayaan bisa memberi, bukan hanya menjadi landasan pada pembangunan tetapi juga bisa memberi sumbangan bagi kemajuan bangsa dan masyarakat luas," kata Almich di Bappenas Jalan Taman Suropati No 2, Jakarta Pusat.

Biasanya pembangunan kerap dimaknai hanya untuk ekonomi semata, padahal pembangunan mencangkup dimensi yang luas dalam kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan juga bisa memberi landasan bagi kreativitas sosial dan kebebasan manusia. Maka dari itu, pembangunan juga semestinya mendapatkan ruang yang luas untuk publik.

"Jadi, selama ini mungkin Bappenas dipahami sebagai bidang pembangunan ekonomi semata. Maka dari itu, tenaga kerja kami mulai angkat isu tentang kebudayaan untuk menjadi perbincangan publik, dan memberi ruang untuk kreativitas," ujarnya.

Dalam pembangunan kebudayaan, tentu membutuhkan kepedulian pemerintah sebagai sarana untuk mewujudkan penyelenggaraan pembangunan. Yang memang selama ini pembangunan kebudayaan kurang mendapat perhatian khusus.

"Berdasarkan pertimbangan, kami beranggapan bahwa pentingnya penyelenggaraan ini, karena ini merupakan bagian kepedulian kami sebagai lembaga pemerintah, untuk pembangunan kebudayaan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian," tambah lulusan Sussex University ini.

"Oleh karena itu Bappenas akan mengadakan pameran Budaya dan Pertunjukkan Seni pada tanggal 4 April 2017 mendatang. Yang salah satunya berisi tentang “budaya inovasi dan koleksi naskah kuno” yang merupakan naskah Mater Piece Indonesia yang suda mendapat pengakuan UNESCO sebagai Memory of the Word," tutupnya.