Hasil Rakornas IV, Lesbumi Berharap Kembali Menjadi Badan Otonom NU
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Rakornas IV di Pondok Pesantren Kaliopak, Yogyakarta, 28 sampai 29 Oktober 2021. Rapat Koordinasi Nasional Lesbumi NU merekomendasikan ke Muktamar ke-34 NU di Lampung untuk mengabulkan Lesbumi kembali ke Badan Otonom NU.
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Rakornas IV di Pondok Pesantren Kaliopak, Yogyakarta, 28 sampai 29 Oktober 2021. Rapat Koordinasi Nasional Lesbumi NU merekomendasikan ke Muktamar ke-34 NU di Lampung untuk mengabulkan Lesbumi kembali ke Badan Otonom NU.
Selain itu Rakornas yang diikuti seluruh cabang dan wilayah se-Indonesia ini juga menghasilkan empat poin utama.
-
Siapa yang mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama (NU)? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Siapa pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang dimakamkan di Leuwimunding? K.H Abdul Chalim sendiri dikenal sebagai salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) asal Jawa Barat.
-
Kapan Masjid Nur Abdillah diresmikan? Menurut kanal Youtube Traveling All In, masjid ini baru diresmikan pada 2021 lalu. Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2019 lalu, hingga kini menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.
-
Di mana pasukan Nyutra di Kasultanan Yogyakarta ditempatkan? Bersama dengan Bregada Surakarsa, Nyutra ditempatkan di timur kraton (Mergangsan) dan membentuk Kampung Surakarsan dan Kampung Nyutran.
-
Dimana keberadaan makam komunitas Yahudi di Surabaya? Hal ini dibuktikan dengan keberadaan makam kaum yahudi di kompleks pemakaman Kembang Kuning Kota Surabaya.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
Poin pertama yang menjadi hasil keputusan Rakornas yakni secara substansial, NU didirikan bukan semata untuk menjawab problematika umat yang terkait dengan masalah keagamaan tapi lebih luas dari itu, NU hadir untuk menjawab persoalan umat dalam konteks kebudayaan.
"Ketika NU disebut sebagai penerus dakwah Wali Sanga maka konsekuensinya NU mustahil alergi apalagi menafikkan kebudayaan sebagai jalan dakwah. Sudah seharusnya NU berada di garda depan dalam menghimpun dan mengonsolidasi ragam gerakan adat istiadat, tradisi dan budaya yang berbasis ketauhidan di Nusantara. Karena satu-satunya aset dari identitas bangsa ini yang secara efektif dapat digunakan untuk melawan arus dan penetrasi global adalah kebudayaan; dalam hal ini kebudayaan yang berasal dari sinaran tauhid. Dengan demikian, NU secara jamaah dan jamiyyah adalah jalan kebudayaan yang berbasis Ketauhidan," kata Ketua Lesbumi PBNU KH Jadul Maula, Sabtu (30/10).
Poin kedua keputusan Rakornas yakni dalam kurun lima tahun, Lesbumi mengalami perkembangan yang pesat. Lesbumi bagai cendawan di musim hujan tumbuh di berbagai daerah secara swadaya.
Tercatat saat ini terdapat delapan pengurus wilayah Lesbumi NU, 116 pengurus cabang, 256 pengurus MWC, 303 pengurus anak ranting, 4 PCI Lesbumi NU di Rusia, Belanda, Riyadh, dan di Western Australia (Perth). Tidak hanya itu, sejumlah pondok pesantren, berbagai lembaga pendidikan dan komunitas seni memerlihatkan sikap simpati dan tertarik untuk berkolaborasi bahkan bergabung dengan Lesbumi NU.
"Hal ini mengindikasikan bahwa gerakan dan kebijaksanaan Lesbumi NU diyakini lebih efektif dan efisien dalam mengartikulasikan pesan-pesan keagamaan kepada semua pihak," tambah Kiai Jadul.
Poin ketiga Rakornas yakni dalam rangka membekali wawasan kebudayaan berbasis tauhid kepada pengurus dan anggota, Lesbumi NU sejak Rakornas III di Pandaan Pasuruan telah memiliki wahana kaderisasi.
Secara prinsip, wahana kaderisasi diselenggarakan untuk menjelaskan Tujuh Prinsip Kebijaksanaan Kebudayaan (Saptawikrama).
Wahana kaderisasi itu bernama Asrama Saptawikrama yang disingkat Astawikrama untuk seluruh tingkatan pengurus, dan Pesantren Ramadhan Islam Nusantara (PRAMISTARA) untuk santri di pondok pesantren.
Poin keempat atau terakhir yakni harapan agar Lesbumi NU kembali menjadi badan otonom (Banom), sebagaimana ketika Lesbumi didirikan. Sesungguhnya aspirasi kuat yang berasal dari anak ranting, ranting dan cabang hingga wilayah yang membutuhkan garis koordinasi, instruksi dan komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
Sebagai lembaga otonom, Lesbumi dapat mengatur rumah tangga sendiri, secara kebijaksanaan atau pun secara teknis strategis sesuai kebijaksanaan kebudayaan Lesbumi NU yaitu Saptawikrama.
Selain semangat kuat dari semua lapisan pengurus Lesbumi, secara teknis Lesbumi juga sudah memenuhi syarat untuk menjadi Banom yaitu ketersediaan dan penyebaran Lesbumi NU di berbagai daerah di dalam dan luar negeri. Didukung pula anggota Lesbumi NU di setiap tingkatan 70 persen lebih telah mengikuti program Madrasah Kader NU.
"Karena Lesbumi NU di berbagai tingkatan telah membuktikan diri secara mandiri dan swadaya dalam melakukan percepatan upgrading perangkat organisasi dan administrasi, maka Rakornas IV Lesbumi di Pesantren Kaliopak, Yogyakarta merekomendasikan kepada Muktamar 34 untuk mengabulkan Lesbumi kembali menjadi Badan Otonom NU," pungkas Kiai Jadul.
Baca juga:
Dialog dengan Ratusan Pimpinan Pesantren, Mahfud MD Ajak Ulama Jaga Negara
Yusril: Keberadaan Kemenag Konsekuensi Negara Berdasarkan Pancasila
Menag Sudah Klarifikasi, Polemik Kemenag Hadiah untuk NU Diminta Wamenag Disudahi
Menag Yaqut Tegaskan Kemenag Milik Semua Agama, Bukan Hanya Satu Ormas
Soal Kemenag Hadiah untuk NU, Pimpinan DPR Ingatkan Menteri Yaqut Jaga Suasana