Hasil Rapid Test Enam Jemaah Salat Tarawih di Sidoarjo Reaktif
"Enam orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif yang terdiri dari empat orang pria dan dua perempuan,"
Sebanyak enam orang dari 123 orang jamaah tarawih di Masjid Al Ikhlas, Bluru, Sidoarjo, Jawa Timur, menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan tes cepat Covid-19. Enam orang itu dilakukan tes cepat usai mengikuti salat tarawih di masjid setempat.
"Hasilnya dari 123 orang yang dilakukan rapid test, enam orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif yang terdiri dari empat orang pria dan dua perempuan," kata Kapolres Kota Sidoarjo Kombes Pol Sumardji dilansir Antara, Rabu (6/5) malam.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Doa mengatakan, tidak hanya di Masjid Al Ikhlas, Bluru, tes cepat juga dilakukan di Masjid Baitul Syakur yang berada di Jalan Raya Tropodo, Waru, Sidoarjo.
"Di sana, sebanyak 29 orang dilakukan rapid test usai menunaikan salat tarawih. Hasilnya, semua nonreaktif," katanya.
Enam orang itu selanjutnya akan menjalani tes swab untuk mengetahui apakah mereka positif Covid-19 atau tidak. "Masih banyak masyarakat yang membandel," katanya.
Dia mengungkapkan masih banyak masyarakat yang bandel tidak mengikuti aturan jam malam selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Satpol PP harusnya menutup tempat usaha karena yang punya kewenangan menutup Satpol PP, Polri dan TNI akan mem-backup," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan pihaknya akan terus menggencarkan tes cepat kepada masyarakat.
"Lokasinya juga menyebar di berbagai area di Sidoarjo," katanya.
(mdk/ray)