Heboh Anggur Muscat Mengandung Zat Kimia, DPR Omeli BPOM: Jangan Cuma Ngomong Ini Menurut Thailand, Kenapa Enggak Gerak?
Irma pun meminta BPOM bekerjasama dengan Badan Karantina untuk menyelidiki peredaran anggur muscat.
Komisi IX DPR RI menyoroti kasus anggur shine muscat yang diduga tercemar zat kimia berbahaya. Oleh karenanya, pihaknya meminta agar Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) segera menyelidiki dugaan tersebut.
"Kenapa kok BPOM enggak bergerak? Rizkal, itu bukan wilayah BPOM, itu wilayahnya dari karantina," kata Anggota Komisi IX DPR RI Irma Chaniago dalam rapat Komisi IX dengan BPOM di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/10).
- Kementan Bakal Hentikan Impor Anggur Shine Muscat Bila Hasilnya Berbahaya
- BPOM Janji Cek Sampel Anggur Muscat Diduga Mengandung Zat Berbahaya
- BPOM Thailand Temukan Zat Kimia Berbahaya di Anggur Shine Muscat, Malaysia Juga Lakukan Pemeriksaan Lebih Lanjut
- 2 Anggota TPN Ganjar Mahfud Membelot Gabung TKN Prabowo-Gibran
Irma pun meminta BPOM bekerjasama dengan Badan Karantina untuk menyelidiki peredaran anggur muscat. Tak hanya itu, ia pun mempertanyakan kinerja BPOM dalam mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan.
Karena, ia ingin agar tidak bergantung dengan temuan negara lain terkait anggur tersebut.
"Jangan cuma ngomong, ini menurut Thailand, menurut Malaysia, begini, begini. Itu bukan kerja kamu, namanya itu. Kamu enggak kerja itu. Koordinasi dengan mereka, dengan Badan Karantina. Katanya itu sangat berbahaya lho anggur itu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPOM Taruna Ikrar mengaku, bakal bekerjasama Badan Karantina di Departemen Pertanian. Karena, menurutnya hal ini hubungannya dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Nah, jawabannya, kami bertindak kalau memang sudah masuk ke pasar Indonesia, tetapi kami akan berkoordinasi secara ketat dengan badan karantina di Departemen Pertanian, karena ini kan masuknya ke negeri kita lewat itu," ujar Ikrar.
"Sekaligus, badan POM akan menjalankan tahapan berikutnya, yaitu melakukan sampling ke beberapa toko-toko atau pasar-pasar yang bisa berdampak kepada masyarakat. Kenapa bermasalah? Kasus ini kita sudah dengar, karena katanya mengandung bahan kimia, residu pestisida," sambungnya.
Ia pun menyebut, residu pestisida bermacam-macam dan bisa menyebabkan kanker hingga kerusakan hati serta bisa berbagai macam penyakit tambahan. Hal ini disebutnya bisa menjadi konsen pihaknya.
"Kami setelah dari ini dan sudah ditegur tadi, kami akan bertindak. Mulai hari ini kami akan berkoordinasi," sebutnya.
Meski begitu, hingga saat ini dirinya mengaku belum ada temuan langsung dari rekan-rekan BPOM. Kendati demikian, dirinya menegaskan, akan bertindak atau bergerak mulai hari ini.
"Jadi setelah acara ini kami akan komunikasi," pungkasnya.