BPOM Thailand Temukan Zat Kimia Berbahaya di Anggur Shine Muscat, Malaysia Juga Lakukan Pemeriksaan Lebih Lanjut
Menurut temuan di Thailand, Anggur Shine Muscat ditemukan mengandung pestisida di atas batas aman.
Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia menyatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap anggur Shine Muscat yang diimpor, yang diduga mengandung residu kimia berbahaya, seperti yang dilaporkan oleh pemerintah Thailand. Menteri Datuk Seri Mohamad Sabu mengungkapkan bahwa isu ini akan dirujuk kepada lembaga terkait untuk dilakukan verifikasi, termasuk kepada Institut Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malaysia, sebagaimana dikutip dari New Strait Times pada Senin, 28 Oktober 2024.
Ia juga menambahkan bahwa jika klaim tersebut terbukti benar, kementerian akan mengeluarkan pengumuman dan mengambil tindakan yang sesuai. "Namun, hingga saat ini, kami belum menerima laporan apapun mengenai masalah ini. Proses verifikasi akan tetap dilakukan," ujarnya. "Kami sangat berhati-hati dalam menangani masalah ini karena berkaitan dengan kesehatan masyarakat, dan kami akan melakukan pemantauan secara berkelanjutan. Jika ditemukan adanya bahan kimia berbahaya, kami akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut." Sebelumnya, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand telah mengeluarkan peringatan mengenai kontaminasi pada anggur Shine Muscat.
-
Kenapa anggur Shine Muscat di periksa? Malaysia berencana melakukan pemeriksaan terhadap anggur impor tersebut untuk memastikan keamanan konsumen.
-
Bagaimana cara mendeteksi produk berbahaya? Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek daftar bahan dalam produk, yang juga bisa dilakukan oleh konsumen.
-
Apa yang ditemukan BPOM di Semarang pada takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Bagaimana MUI menyarankan masyarakat melakukan pengecekan produk? MUI membolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot untuk melakukan riset, dengan tujuan membuktikan suatu produk benar terafiliasi dengan Israel. MUI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas, sebagai rujukan untuk menjalankan instruksi atau Irsyadat MUI untuk aksi boikot.
-
Apa itu Shine Muscat? Pemberitaan mengenai penemuan residu pestisida pada anggur Shine Muscat di Thailand telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Pihak tersebut menyatakan bahwa banyak sampel buah tersebut terdeteksi mengandung residu kimia berbahaya yang melebihi batas yang diperbolehkan. Jaringan dan Dewan Konsumen Thailand mendesak Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand untuk segera mengambil tindakan. Ini termasuk kewajiban bagi importir dan distributor untuk mencantumkan label negara asal pada anggur Shine Muscat yang diimpor. Thai-PAN, Dewan Konsumen Thailand (TCC), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA) telah mengungkapkan hasil uji laboratorium tersebut pada Kamis, 24 Oktober 2024, seperti dilaporkan oleh Bangkok Post. TCC membeli 24 sampel anggur populer dari berbagai lokasi, termasuk dua dari toko daring, tujuh sampel dari toko buah dan pasar segar, serta 15 dari supermarket, pada 2 dan 3 Oktober 2024.
Harga anggur Shine Muscat berkisar antara 100 hingga 699 baht (sekitar Rp46 ribu hingga Rp325 ribu) per kilogram, menurut Prokchon Usap, koordinator Thai-PAN. Dia menjelaskan, "Hanya sembilan sampel yang dapat diidentifikasi sebagai barang impor dari China, sementara 15 sampel lainnya tidak dapat diidentifikasi asal negaranya." Hal ini menunjukkan kurangnya transparansi dalam rantai pasokan anggur yang masuk ke Thailand.
Prokchon juga menambahkan, "Sangat mengejutkan ketika kami melihat bahwa 23 dari 24 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas yang diizinkan." Satu sampel ditemukan mengandung klorpirifos, yang merupakan insektisida yang dilarang di Thailand. Selain itu, dua puluh dua sampel lainnya mengandung 14 residu kimia berbahaya yang melebihi batas aman 0,01 mg/kg, serta terdapat 50 residu pestisida lainnya. Beberapa pestisida yang terdeteksi, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil, belum dinyatakan dalam regulasi hukum Thailand.
Prokchon mengungkapkan, "Pestisida ini masih ada di jaringan tanaman anggur, dan menghilangkannya dari jaringan tanaman sepertinya tidak akan mudah." Menurut Dr. Wattanasak Sornrung, direktur Divisi Pos Pemeriksaan Pengawasan Makanan dan Obat-obatan, FDA telah memeriksa sebanyak 264 ton anggur Shine Muscat impor yang bernilai 72 juta baht sepanjang tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa ada perhatian serius terhadap keamanan pangan yang berkaitan dengan residu pestisida dalam produk impor.
Temuan dari Sampel Buah
Menurut laporan, hanya empat sampel yang ditemukan memiliki residu pestisida melebihi batas aman. FDA telah mengambil langkah hukum terhadap para importir yang terlibat. Selain itu, FDA juga melakukan pemeriksaan terhadap anggur yang diangkut dari China dan menyatakan bahwa semua sampel tersebut aman untuk dikonsumsi. "FDA akan meningkatkan pengawasan terhadap buah dan sayuran segar yang diimpor," ungkapnya. "Kami memerlukan lebih banyak sampel, dan daripada menunggu tiga hari seperti yang dilakukan saat ini, kami akan merilis hasil pengujian dalam waktu 24 jam," tambahnya.
Peringatan yang sama juga telah dikeluarkan tidak hanya untuk makanan, tetapi juga untuk produk fashion. Awal tahun ini, produk anak-anak yang dijual oleh raksasa toko online Shein terdeteksi mengandung bahan kimia beracun dalam jumlah yang jauh melebihi rekomendasi. Hal ini disampaikan oleh Pemerintah Kota Seoul pada Selasa, 28 Mei 2024. Popularitas merek asal China yang berpusat di Singapura ini meningkat pesat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menawarkan beragam pilihan pakaian dan aksesori yang modis dengan "harga yang sangat terjangkau," menurut laporan AFP, yang dikutip dari CNA pada Rabu, 29 Mei 2024.