Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India
Virus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Dua orang meninggal dunia akibat virus Nipah di India.
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India
India dilanda virus Nipah. Dua orang meninggal dunia akibat virus tersebut. Nipah merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia, baik hewan liar atau domestik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di India di tengah merebaknya virus Nipah. Kepala Biro Komunikasi dan Pelatanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, belum ada laporan WNI terjangkit virus Nipah.
“Belum ada kasus (Nipah) pada WNI,” kata Nadia kepada merdeka.com, Jumat (22/9).
Ditanya apakah seluruh WNI di India dalam kondisi aman, Nadia belum bisa memastikan. Dia hanya mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan WNI di India terpapar virus Nipah.
“Belum ya,” ucap Nadia.
Kemenkes meminta masyarakat mewaspadai virus Nipah. Meskipun, hingga saat ini pemerintah belum mendeteksi adanya virus Nipah di wilayah Indonesia.
Nadia mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah tertular virus Nipah. Di antaranya, rutin membersihkan kandang hewan, menggunakan alat pelindung diri (APD) bila mengecek hewan, dan melaporkan jika ada hewan yang mati mendadak.
"Kemudian, waspada kalau melakukan perjalanan di daerah yang melaporkan kasus (Nipah),"
ujar Nadia.
merdeka.com
Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi Virus Nipah?
Dikutip dari situs Kemenkes infeksiemerging.kemkes.go.id, setiap orang dari segala usia, ras, kelompok etnis, dan jenis kelamin berpotensi terpapar virus Nipah ketika memiliki potensi kontak dengan hewan atau pasien terinfeksi.
Namun, terdapat beberapa pekerjaan atau kelompok berisiko yang memungkinkan seseorang terinfeksi penyakit virus Nipah.
Mereka adalah peternak babi atau petugas pemotong babi pada area peternakan yang dekat dengan populasi kelelawar buah.
Kemudian, pengumpul nira/aren atau buah-buahan lain yang kemungkinan dikonsumsi kelelawar buah. Petugas kesehatan yang melakukan perawatan terhadap pasien terinfeksi virus Nipah.
Selain itu, tenaga laboratorium yang melakukan pengelolaan spesimen pasien terinfeksi virus Nipah juga berisiko terinfeksi. Begitu juga dengan keluarga atau kerabat yang merawat pasien terinfeksi virus Nipah.
Cara Mencegah Terpapar Virus Nipah
Menurut Kemenkes, pencegahan terhadap penyakit virus Nipah dilakukan utamanya melalui pengendalian faktor risiko yang dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi nira atau aren langsung dari pohonnya.
Sebab, kelelawar dapat mengontaminasi sadapan aren atau nira pada malam hari. Bila ingin mengonsumsi nira atau aren, sebaiknya dimasak terlebih dahulu.
Selain itu, cuci dan kupas buah secara menyeluruh. Buang buah yang ada tanda gigitan kelelawar. Kemudian, hindari kontak dengan hewan ternak (seperti babi, kuda) yang kemungkinan terinfeksi virus Nipah. Apabila terpaksa harus melakukan kontak, maka menggunakan APD.
Bagi petugas pemotong hewan, sarung tangan dan pelindung diri harus digunakan sewaktu menyembelih atau memotong hewan yang terinfeksi virus Nipah. Hewan yang terinfeksi virus Nipah tidak boleh dikonsumsi.
“Konsumsi daging ternak secara matang,” tulis Kemenkes.
Bagi tenaga kesehatan dan keluarga yang merawat serta petugas laboratorium yang mengelola spesimen pasien terinfeksi, harus menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan benar. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti membersihkan tangan secara teratur, etika bersin.
Belum Ada Obat Penyakit Nipah
Kemenkes mengatakan, jika mengalami gejala berkaitan dengan penyakit virus Nipah dan memiliki kemungkinan kontak dengan hewan atau pasien yang terinfeksi, masyarakat harus pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Dokter atau tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis. Apabila terdiagnosis penyakit virus Nipah, dokter atau tenaga kesehatan akan menentukan mekanisme pengobatan yang diperlukan.
Sampai saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit virus Nipah. Pengobatan hanya ditujukan sebagai terapi suportif dan simptomatik untuk meredakan gejala yang dialami seperti infeksi pernapasan dan komplikasi neurologis.
“Sampai saat ini juga belum tersedia vaksin untuk mencegah terpapar penyakit virus Nipah. Untuk mencegah terpapar penyakit virus Nipah, Anda dapat menerapkan upaya pengendalian faktor risiko,”
pesan Kemenkes.
merdeka.com