Hebohnya persiapan eksekusi mati 'Bali Nine'
Perwakilan Australia marah-marah, hingga legislator asal Bali tolak eksekusi digelar di Pulau Dewata.
Pada April 2005 silam, sembilan warga Australia ditangkap pihak otoritas kepolisian Bandara Ngurah Rai, Bali, karena berusaha menyelundupkan heroin seberat 8 kilogram untuk dibawa ke Australia. Komplotan tersebut dikenal dengan nama sindikat 'Bali Nine' karena berjumlah 9 orang.
Mereka adalah Si Yi Chen, Michael Czugaj, Renae Lawrence, Tan Duc Thanh Nguyen, Matthew Norman, Scott Rush, Martin Stephens, Myuran Sukumaran, dan Andrew Chan. Mereka saat ini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali.
Dalam persidangan yang digelar Pengadilan Negeri Denpasar, 2006 silam, dua orang tersangka atas nama Myuran Sukumaran dan Andrew Chan divonis mati. Sementara tujuh lainnya memperoleh hukuman beragam antara 20 tahun hingga seumur hidup.
Mendapat vonis demikian, Sukumaran dan Andrew mengajukan grasi kepada presiden. Namun, pengajuan grasi keduanya ditolak Presiden Jokowi.
Kini Kejaksaan Agung sebagai eksekutor sedang mengkaji lokasi eksekusi terpidana mati Andrew Chan. Seperti apa kehebohan jelang pelaksanaan eksekusi? Berikut ulasannya:
-
Kapan Kelok 9 dibangun? Dibangun Kolonial Belanda Mengutip dari Liputan6.com, ruas jalan Kelok 9 ini ternyata dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1908-1914.
-
Kenapa Kelok 9 dibangun? Tujuan dibangunnya Kelok 9 ini untuk mempermudah akses transportasi dari Pelabuhan Teluk Bayur ke wilayah Timur.
-
Di mana Kelok 9 berada? Kelok 9 merupakan ruas jalan yang membentang di Jorong Ulu Air, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh, Provinsi Sumatra Barat.
-
Siapa saja yang hadir dalam rapat WWF ke-10 di Bali? Di atas podium, tampak Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. Pada kesempatan tersebut, Putu mengatakan, selama dua hari terakhir ini anggota parlemen dari 49 negara berkumpul di Nusa Dua, Bali, guna memperkuat kerja sama dalam memobilisasi tindakan parlemen mengenai air untuk kesejahteraan bersama.
-
Kapan Turun ke Desa ke 9 ini dilaksanakan? Dalam sambutannya, Sahbirin Noor mengatakan pada turdes ke 9 yang mengusung tema 'Lintas Beribu Sungai Banua' sebagai upaya agar mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat beribu sungai yang ada di Kalimantan Selatan.
-
Apa saja poin penting yang dibahas dalam WWF ke-10 di Bali? Menurut dia, ada beberapa poin penting yang menjadi sorotan dalam WWF ke-10 di Bali yaitu memastikan air sebagai salah satu agenda utama parlemen dan mendorong dialog parlemen di tingkat regional dan internasional dalam hal ini. Kedua, perspektif komunitas dan populasi lokal penting dalam upaya global kami untuk memastikan keadilan dan keamanan air-dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan mempertimbangkan pengetahuan tradisional. Ketiga, pengelolaan air berkelanjutan memainkan peran penting untuk membangun ketahanan masyarakat dan ekosistem serta mendukung adaptasi perubahan iklim sejalan dengan tujuan iklim yang disepakati secara internasional. Keempat, karena tantangan terkait air melampaui batas negara, kebutuhan akan peningkatan diplomasi dalam mengelola sumber daya air, berbagi pengetahuan dan praktik baik untuk mengatasi ketahanan air menjadi semakin mendesak.
Jelang eksekusi, bos Bali Nine lebih religius
Terpidana mati berkewarganegaraan Australia, Andrew Chan, dikabarkan lebih religius menjelang pelaksanaan eksekusi anggota kelompok penyelundup heroin yang dikenal dengan 'Bali Nine' itu.
Rohaniawan dari Gereja Protestan Paulus Wiratno ditemui di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar, di Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, menuturkan Andrew kini lebih banyak membaca Alkitab dan lebih khusuk dalam melaksanakan ibadah di dalam Lapas.
"Dia sudah pasrah," ujar Paulus usai memberikan bimbingan rohani kepada pria yang disebut sebagai pemimpin 'Bali Nine' itu seperti dikutip dari Antara, Selasa (26/1).
Paulus lebih lanjut menyatakan bahwa pria bermata sipit itu kini sudah siap menjalani eksekusi karena tidak takut kematian.
Diplomat Australia ngamuk saat jenguk napi Bali Nine
Konsulat Jenderal Australia di Denpasar, Bali, Majel Hind membanting pintu masuk di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung saat hendak mengunjungi terpidana mati kelompok narkotika Bali Nine.
Majel Hind bertandang ke lapas terbesar di Pulau Dewata itu, Senin (26/1), sekitar pukul 09.00 Wita didampingi beberapa orang stafnya seperti dilaporkan Antara.
Diplomat itu kemudian memasuki lapas di tengah kerumunan sejumlah awak media baik nasional maupun internasional yang saat itu tengah melakukan peliputan di lapas setempat.
Saat melewati awak media dan membuka pintu lapas tersebut, Majel kemudian membanting pintu yang terbuat dari besi itu sehingga menimbulkan suara yang keras.
Aksi emosional diplomat asing itupun sempat mengejutkan para awak media termasuk petugas lapas setempat yang bertugas membuka dan menutup pintu.
Tidak diketahui pasti apa penyebab Majel membanting pintu lapas di hadapan awak media. Namun diduga aksinya itu karena tidak menyukai keberadaan awak media yang sejak beberapa hari terakhir berada di lapas tersebut.
Sejak seminggu terakhir perwakilan Konjen Australia di Denpasar termasuk pengacara kedua terpidana mati penyelundup heroin itu mendatangi lapas terpadat di Bali itu. Kedatangan mereka untuk menjenguk Andrew Chan dan Myuran Sukumaran menjelang pelaksanaan eksekusi mati keduanya.
Abbott minta Jokowi ampuni Bali Nine
Australia belum berhenti melobi pemerintah Indonesia agar mengampuni dua terpidana mati kasus narkoba. Perdana Menteri Tony Abbott melansir pernyataan anyar, isinya memaparkan alasan baru mengapa Andrew Chan dan Myuran Sukumaran patut diampuni.
Stasiun televisi Channel News Asia, Jumat (23/1) melaporkan, Abbott mengatakan selama ditahan di LP Krobokan Bali, dua warga negaranya itu aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Termasuk membantu sesama napi kembali ke jalan yang lurus.
"Dengan begitu pengampunan patut diberikan pada kedua terpidana," kata Abbot.
Ini adalah lobi terbuka kedua, setelah pekan lalu Abbot mengirim surat pada Presiden Joko Widodo. Negeri Kanguru pun menegaskan tidak akan pernah menyetujui hukuman mati di dalam maupun luar negeri.
Dalam kesempatan kali ini, Abbott memastikan pihaknya mengutus diplomat ke Jakarta dengan tugas melobi pejabat terkait secara kontinyu, agar Andrew dan Myuran tak jadi ditembak mati.
"Kami menghormati kedaulatan Indonesia, tapi kami meminta Indonesia mempertimbangkan ulang keputusan mengeksekusi mati dua warga negara Australia," tandasnya.
Bali tolak jadi tempat eksekusi mati Bali Nine
Anggota Komisi III DPR, I Putu Sudiartana mengharapkan agar dua terpidana mati 'Bali Nine' dieksekusi di luar Bali.
"Seperti kasus Bom Bali I dan II, karena jika di lakukan di Bali, tentu harus melakukan mecaru (upacara keagamaan Hindu)," ucap Sudiartana di Denpasar, Bali, Rabu (28/1).
Lanjutnya, jika di Bali nanti masyarakat harus mempersiapkan upacara keagamaan dan banyak hal lainnya. "Masyarakat Bali yang tidak tahu hal itu harus mendapat efeknya," terangnya.
Politikus asal Kabupaten Jembrana di Bali, ini menyebut ada efek sosial menjadi pertimbangan penting dalam persoalan eksekusi di Bali. Sebab, masyarakat Bali masih memegang teguh adat istiadat daerahnya. Sehingga persoalan kematian berhubungan dengan kesucian Bali itu sendiri.
"Sesuai hukum memang pelaksanaan harus dilakukan di daerah di mana terpidana ditahan. Tapi, jika masyarakat bergejolak hukum Indonesia bisa untuk menyesuaikan," ungkapnya.