Hidup di balik jeruji besi, Kanjeng Dimas tak lagi sakti
Hidup di balik jeruji besi, Kanjeng Dimas tak lagi sakti. Pria berusia 46 tahun itu ditangkap kepolisian Polda Jawa Timur (Jatim) lantaran dianggap dalang pembunuhan dua muridnya, Abdul Gani dan Ismail. Kedua korban dibunuh setelah dianggap akan membongkar ajarannya.
Spiritual kondang, Taat Pribadi alias Kanjeng Dimas, sudah tidak bertaji ketika dipaksa meringkuk di balik jeruji besi. Sebagai orang dikenal mampu menggandakan uang, dia tengah tersandung dugaan kasus pembunuhan sekaligus penipuan.
Pria berusia 46 tahun itu ditangkap kepolisian Polda Jawa Timur (Jatim) lantaran dianggap dalang pembunuhan dua muridnya, Abdul Gani dan Ismail. Kedua korban dibunuh setelah dianggap akan membongkar ajarannya.
Selain kasus pembunuhan, pengasuh Padepokan Kanjeng Dimas itu juga dituduh melakukan tindak penipuan. Dia dilaporkan telah menipu hingga ratusan juta.
Dalam pemeriksaan, polisi sempat meminta Kanjeng Dimas mempraktikkan kesaktiannya menggandakan uang. Apalagi videonya sempat menjadi viral di dunia maya. Namun, permintaan itu ditolak Kanjeng Dimas.
Kasubdit Kasubdit I Kamneg Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Cecep Ibrahim menyebut, Kanjeng Dimas berdalih kekuatannya telah hilang. Sebab, jin pembantunya selama ini menghilang ketika polisi menggerebeknya beberapa waktu lalu.
"Sudah kita minta cara mempraktikkan seperti di video yang tersebar di Youtube. Terlihat bisa mengeluarkan uang dengan mudah, ternyata tidak bisa. Ngakunya jin yang katanya bernama jin Ifrit itu hilang," kata Cecep, Rabu (28/9) kemarin.
Kanjeng Dimas, lanjut Cecep, kembali mengeluarkan alasan di luar nalar. Pelaku mengaku bahwa jin peliharaannya kabur ketika polisi melempar gas air mata ketika penggerebekan.
Cecep tidak menampik dalam penangkapan Kanjeng Dimas sempat tegang. Kejadian itu lantaran para murid supranatural kondang ini mencoba melindungi sang guru.
Terkait kasus penipuan, lanjut Cecep, ada dua laporan terkait masalah itu. Satu laporan pada tahun 2015 sudah diselesaikan, namun laporannya belum dicabut.
"Nilainya itu sekitar Rp 800 juta. Selain itu, di Mabes Polri juga ada satu laporan atas nama tersangka Taat ini. Dan ini masih didalami penyidik," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mau bekerjasama guna menyetop ajaran diberikan Kanjeng Dimas. Dia juga sudah memerintahkan Kapolres Probolinggo secepatnya menggelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur. Ini dianggap penting guna meluruskan dan membahas mengenai ajaran Kanjeng Dimas.
"Jangan sampai masyarakat atau warga itu terkena pengaruh ajarannya. Makanya, kita akan gandeng MUI Probolinggo dan Jawa Timur. Ajaran di padepokan itu seperti apa?" terang Anton Setiadji.
Sedangkan dalam dugaan kasus pembunuhan diatur Kanjeng Dimas, polisi mencurigai adanya keterlibatan anggota TNI.
Mengenai hal tersebut, Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) V/ Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Rahmad Pribadi mengaku akan ikut menyelidiki mengenai informasi, adanya keterlibatan seorang anggota TNI.
"Akan kami selidiki. Nanti, kami akan terus berkoordinasi dengan Polda Jatim. Terutama mengenai penanganannya itu seperti apa, jika memang ada seorang oknum TNI yang ikut terlibat," tegas Rahmad.
Rahmad menegaskan TNI tidak akan tebang pilih bila terbukti pasukannya mendukung salah satu pihak. "Kalau memang ada, akan ditindak sesuai dengan prosedur dan kesalahannya tidak lain pelanggarannya itu seperti apa," terangnya.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Bagaimana Slamet Tohari melakukan penggandaan uang? Pembunuhan tersebut dilakukan terdakwa dengan menggunakan potasium sianida yang telah disiapkan dan selanjutnya diberikan kepada korban saat menjalani ritual penggandaan uang.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Siapa yang memberikan kalung uang kepada pengantin? Sebuah video viral di platform sosial media TikTok merekam detik-detik istimewa ini, di mana para tamu dengan penuh keceriaan memakaikan kalung uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu kepada pengantin secara bergiliran.
Baca juga:
Polisi selidiki korban penggandaan uang Kanjeng Dimas di Makassar
Ditantang gandakan uang, Kanjeng Dimas beralasan jinnya kabur
Anggota TNI diduga terlibat pembunuhan 2 santri Kanjeng Dimas
Foto selfie bareng Kanjeng Dimas beredar, ini komentar Panglima TNI
Polisi gandeng MUI cegah penyebaran ajaran padepokan Kanjeng Dimas