Hilang Berhari-hari di Sukabumi, Nelayan asal Indramayu Ditemukan di Garut
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Korban, menurut Anang, langsung dirawat di kantor Satpolairud untuk pemulihan kondisi kesehatannya.
- Masih Ingat Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Begini Penampakannya Kini
- Pengacara SYL Minta Maaf Atas Oknum Aniaya Wartawan Usai Sidang Vonis: Kami Tidak Kenal Mereka
- Surya Paloh: Anies Rangking 1 Semua Survei, Lawannya akan Capek Hadapi di Jakarta
- Anggunnya Irawati Adik Ipar Irjen Krishna Murti, Kini jadi Ketua Persit Siliwangi Usai Suami Diangkat jadi Pangdam
Hilang Berhari-hari di Sukabumi, Nelayan asal Indramayu Ditemukan di Garut
Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut mengevakuasi seorang nelayan asal Indramayu, pada Minggu (17/3). Nelayan ini sebelumnya dinyatakan hilang di perairan Sukabumi, Jawa Barat.
Dia diketahui sempat terombang-ambing di lautan selama beberapa hari akibat perahunya terbalik karena cuaca buruk.
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
“Sebelumnya Sabtu (16/3) kemarin kami menerima informasi adanya nelayan yang hilang dalam kecelakaan laut. Kedua nelayan yang dinyatakan hilang itu adalah Carwidi (24) selaku anak buah kapal dan Juned (40) selaku juru kemudi. Keduanya asal Pabean Udik Indramayu,” jelas Anang.
Setelah menerima informasi itu, Anang mengaku pihaknya menggiatkan patroli dan menginfokan informasi tersebut kepada para nelayan di pesisir pantai Garut selatan.
“Sampai kemudian tadi pagi ketika kami sedang patroli menerima kabar keberadaan Carwidi di sekitar Pantai Santolo dan kami langsung melakukan evakuasi terhadapnya,”
ungkapnya.
merdeka.com
Korban, menurut Anang, langsung dirawat di kantor Satpolairud untuk pemulihan kondisi kesehatannya. Setelahnya, pihaknya pun kemudian meminta keterangan dan kronologis kejadian.
Berdasarkan keterangan yang diterima, Anang menyebut bahwa Carwidi dan Juned diketahui melaut pada Kamis (14/3) saat kondisi cuaca buruk, di mana angin kencang dan gelombang besar terjadi.
“Peristiwa tragis ini berlangsung saat mereka sedang memasang jaring benur di perairan Gunung Dua Agrabinta, Kabupaten Cianjur,” sebutnya.
Angin kencang dan gelombang yang besar, diakui Carwidi menyebabkan perahunya terbalik. Selama dua hari dua malam, keduanya pun terpaksa bertahan di atas perahu yang terbalik di tengah lautan.
Sampai kemudian pada Sabtu (16/3) dini hari, Juned kepada Carwidi mengeluhkan kondisi badannya yang lemah dan tak mampu lagi bertahan sehingga menjauh dari perahu.
“Karena kondisi saat itu juga gelap, menjadikan cariwi tidak mampu menyelamatkan Juned yang hilang dan tenggelam,” katanya.
Cariwidi sendiri diketahui akhirnya bertahan di atas perahu yang terbalik hingga malam ketiga dan kemudian masuk ke perairan Garut hingga akhirnya diselamatkan.
“Saat ini kondisi ombak pantai selatan masih cukup besar, dan kami minta nelayan untuk sementara tidak melaut,”
pungkasnya.
merdeka.com