Hotspot di Sumsel Mulai Meningkat, Ancaman Karhutla Makin Tinggi
Hotspot diprediksi terus bertambah pada bulan-bulan berikutnya. Hanya saja, beberapa daerah masih terjadi hujan sehingga kelembaban masih terjaga.
Hotspot atau titik panas di Sumatera Selatan meningkat seiring mulainya musim kemarau tahun ini. Kondisi itu menyebabkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat besar.
Dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), titik panas bertambah drastis sejak April 2023 dengan jumlah 200 titik. Angka ini jauh lebih besar ketimbang tiga bulan sebelumnya yang tak sampai 100 hotspot per bulan.
-
Di mana Taman Hutan Raya Karanganyar berada? Taman Hutan Raya Karanganyar terletak di Tambak, Dusun Sukuh, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar.
-
Di mana contoh tempat wisata hutan mangrove di Jakarta? Di Indonesia, ada banyak hutan mangrove yang saat ini dijadikan tempat wisata alam. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
-
Dimana letak Taman Bunga Kutabawa? Taman Bunga Kutabawa merupakan destinasi wisata yang terletak di Pejagan I, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengungkapkan, kenaikan hotspot dalam delapan tahun terakhir biasanya dimulai pada April dan puncaknya Agustus-September. Peningkatan dilatarbelakangi suku cuaca yang kering dan panas saat musim kemarau.
"Mulai meningkat sejak April kemarin, dan memang setiap tahun terjadi demikian," ungkap Ansori, Selasa (9/5).
Diprediksi Meningkat
Menurut dia, hotspot diprediksi terus bertambah pada bulan-bulan berikutnya. Hanya saja, beberapa daerah masih terjadi hujan sehingga kelembaban masih terjaga.
"Hujan yang masih turun bisa mencegah munculnya hotspot," ujarnya.
Meski demikian, kewaspadaan penting dilakukan agar ancaman karhutla bisa ditekan. Mitigasi seperti mempersiapkan alat pemadam, maklumat larangan bakar untuk membuka kebun, menetapkan status daerah rawan, dan koordinasi antar instansi perlu dilakukan sesegera mungkin.
"Tak hanya pemerintah, masyarakat juga harus berperan serta, tidak lagi membakar lahan dan jaga lahan masing-masing dari kebakaran," kata dia.
Menyebab Karhutla
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyebut karhutla ada kaitannya dengan cuaca dan aktivitas masyarakat. Karhutla biasanya terjadi di lahan yang tidak terkelola atau lahan tidur.
Deru mengaku telah memprogramkan pengelolaan lahan tidur sebagai lahan pertanian dengan melibatkan masyarakat setempat. Komoditas pangan yang ditanam bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari dan pendapatan keluarga.
"Risiko karhutla bisa ditekan dan ekonomi masyarakat bisa membaik dari pengelolaan lahan itu," kata dia.
Deru menjelaskan, dari pemetaan ada 10 daerah yang masuk rawan karhutla. Dari 10 itu, 4 wilayah menjadi paling rentan karena memiliki lahan gambut yang luas. Keempat daerah itu adalah Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Muara Enim.
"Kita tekan karhutla di lahan gambut karena jika sudah terbakar sulit dipadamkan dengan banyak kendala," pungkasnya.
(mdk/lia)