Hunian kumuh di bantaran Kali Pepe di Solo disulap jadi rumah deret layak huni
Rumah deret yang diresmikan hari ini memiliki 12 kamar yang terbagi menjadi tiga lantai. Untuk satu kamar memiliki luas 24 meter persegi. Selain kamar mandi dalam, lantai dasar bisa digunakan sebagai tempat usaha warga. Pembangunan rumah deret di Ketelan menelan anggaran Rp 3,5 miliar dari dana APBD Kota.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyulap hunian kumuh di pinggir Kali Pepe menjadi rumah deret yang lebih bersih dan layak huni. Setelah sejumlah lokasi lainnya, hari ini diresmikan rumah deret di pinggir Kali Pepe, Kelurahan Ketelan, Banjarsari.
Saat ini, Pemkot Solo mempunyai sedikitnya lima rumah deret yang ada di sepanjang Kali Pepe. Setelah di Ketelan, ke depan Pemkot berencana menambah satu rumah deret lagi di kawasan Mangkubumen.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang ditemukan di desa purba itu? Alat-alat yang ditemukan dari situs tersebut mengejutkan para peneliti, mengungkapkan bahwa penduduk desa memiliki pengetahuan yang tinggi tentang teknik berburu.
-
Bagaimana Desa Bawah Tanah Zaman Perunggu ini dibangun? "Alih-alih dibangun di atas tanah, mereka menggali ke dalam tanah dan ini sangat jarang untuk mendapatkan satu atau dua tetapi kita punya 12 dan beberapa di antaranya sangat dalam, 20 hingga 30 cm di bawah tanah." tambahnya.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Surotrunan, Kebumen? Warga Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dibuat heboh. Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
-
Kapan desa Zaman Perunggu, Must Farm, dibangun? Di desa ini ada lima rumah berbentuk bundar yang dibangun di atas sungai, berasal dari sekitar tahun 950 SM, seperti dikutip dari Greek Reporter, Rabu (1/5).
"Saya titip pesan untuk warga yang akan menghuni rumah deret ini, harus ikut menjaga semua fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah. Jangan membuang sampah di Kali Pepe," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, usai meresmikan rumah deret, Jumat (26/1).
Rudyatmo berharap dengan program rumah deret, Pemkot Solo bisa memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi warganya.
Sementara itu, salah seorang penghuni, Mardinah (68) mengaku senang dengan dibangunnya rumah deret ini. Sebelum rumah deret dibangun, dirinya bersama keluarga hanya tinggal di bibir sungai Pepe dan setiap kali hujan banjir selalu mengancam warga.
"Kami senang sekali sudah dibangun rumah deret ini. Jadi tidak kebanjiran. Bangunannya bagus ada kamar mandi dalamnya," terang Mardinah yang mengaku sudah 14 tahun tinggal di bibir sungai.
Rumah deret yang diresmikan hari ini memiliki 12 kamar yang terbagi menjadi tiga lantai. Untuk satu kamar memiliki luas 24 meter persegi. Selain kamar mandi dalam, lantai dasar bisa digunakan sebagai tempat usaha warga.
Rudyatmo menambahkan, pembangunan rumah deret di Ketelan menelan anggaran Rp 3,5 miliar dari dana APBD Kota. Nantinya warga yang tinggal akan dikenakan sewa setiap bulannya sebesar Rp 100 ribu.
"Namun untuk enam bulan pertama akan kami gratiskan, jadi warga tidak perlu membayar sewa."
Baca juga:
Puluhan kios buku legendaris Sriwedari akan dirobohkan
Lagi, salah satu bangunan di Keraton Surakarta roboh dimakan usia
Bekas taman hiburan rakyat Sriwedari Solo akan dibangun masjid raya senilai Rp 160 M
Mempermasalahkan seleksi anggota Linmas Solo
Bunker buatan Belanda di Balai Kota Solo, jadi tujuan wisata baru