Hutan Gunung Ile Mandiri Flores Timur Terbakar Sejak Senin Siang
Kondisi lahan yang kering akibat musim kemarau disertai angin yang kencang di wilayah ketinggian mengakibatkan areal kebakaran semakin meluas dengan cepat.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda kawasan Gunung Ile Mandiri, Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (16/9), kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Flores Timur Paulus Igo Geroda.
"Peristiwa kebakaran ini terjadi mulai kemarin (16/9) siang dan masih berlangsung sampai hari ini (17/9)," katanya, Selasa (17/9) seperti diberitakan Antara.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
Ia mengatakan kebakaran hutan dan lahan tersebut terjadi mulai Senin (16/9) siang dan semakin meluas hingga malam hari.
Dia menjelaskan kondisi lahan yang kering akibat musim kemarau disertai angin yang kencang di wilayah ketinggian mengakibatkan areal kebakaran semakin meluas dengan cepat.
"Karena itu sampai saat ini upaya pemadaman masih dilakukan di lapangan," kata Paulus yang juga Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Flores Timur itu.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu, kebakaran hutan dan lahan juga melanda sejumlah kawasan di kabupaten bagian timur Pulau Flores itu, di antaranya Gunung Ile Lewotobi di Kecamatan Ilebura, di sekitar puncak Gunung Ile Boleng di Pulau Adonara, dan kawasan perbukitan di Pulau Solor.
Khusus dalam peristiwa karhutla yang terjadi di Gunung Ile Lewotobi itu, pihak kepolisian setempat telah menangkap seorang warga berinisal DW yang menjadi tersangka kejadian tersebut.
"Namun, untuk karhutla yang sebelumnya ini sudah dipadamkan, sedangkan di Ile Mandiri ini yang sedang di upayakan pemadaman," kata dia.
Baca juga:
30 Persen Penerbangan Dibatalkan Imbas Kebakaran Hutan dan Lahan
Kabut Asap Makin Buruk, Kemensos Siapkan 15 Safe House di Riau
Kegeraman Jokowi Saat Kebakaran Hutan dan Lahan Tak Bisa Diatasi Cepat
Wiranto Tanggapi Karhutla: Tanggung Jawab Daerah, Jangan Bergantung pada Pusat
Ratas Karhutla di Pekanbaru, Kapolri Ingatkan Ancaman Copot Jabatan
Besok, Jokowi Tinjau Langsung Lokasi Kebakaran Hutan di Riau