Ibu Ade Sara khawatir kasus pembunuhan anaknya dimainkan polisi
Dia merasa janggal lantaran kasus ini sudah cukup lama sekitar 4 bulan. Pasalnya pun berubah.
Ibu Ade Sara, Elizabeth Diana mengaku ada kekhawatiran atas kasus pembunuhan anaknya dalam proses hukum. Dia menduga ada yang berusaha untuk menghambat kasus ini.
"Kalau saya melihat rekonstruksi 3 April itu sudah disampaikan Pasal 340, pembunuhan berencana. Tapi besoknya dianulir pembunuhan itu bukan seperti itu. Ini malah menjadi pembunuhan biasa," ujar Elizabeth usai melakukan pertemuan dengan Komisi Kejaksaan di Jalan Rambai No 1A Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/7).
Dia merasa janggal lantaran kasus ini sudah cukup lama sekitar 4 bulan. Oleh karena itu, dirinya mengadu kepada Komisi Kejaksaan.
"Karena sidangnya saja belum, saya mempunyai khawatir agak janggal gitu," ucapnya.
Sementara itu, pengacaranya Robi Sigian berpendapat, ada upaya pihak tersangka untuk melemahkan proses hukum terhadap kedua tersangka tersebut. Sebab, berdasarkan bukti yang didapat, kata dia, pihaknya menemukan jika pembunuhan ini telah direncanakan oleh kedua tersangka.
"Kalau lihat pembunuhan ini, jelas ada korban. Buktikannya ini kita melihat sesuai dengan pernyataan polisi, kasus ini telah direncanakan," tuturnya.
"Kita melihat melemahkan pihak pelaku yg mengarahkan ini bukan pembunuhan berencana. Kami berharap dengan pihak kejaksaan. Jangan percaya dalil-dalil pelaku," tambahnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Hafitd dan Assyifa telah melakukan pembunuhan terhadap Ade Sara. Mereka membuang jenazah Ade Sara di pinggir Tol Bintara Kilometer 41, Cikunir, Kota Bekasi. Pada Rabu (5/3) pukul 06.30, jenazah putri Suroto dan Elizabeth Diana itu ditemukan. Pembunuhan dilakukan dengan kejam, Ade Sara sempat disumpal dan disetrum.
Setelah pemeriksaan, Hafitd mengaku membunuh Sara karena kesal mantan pacarnya itu enggan berhubungan lagi dengannya. Sementara Assyifa cemburu dan khawatir Hafitd kembali menjalin hubungan dengan Sara.
Baca juga:
Komisi Kejaksaan bentuk tim khusus kawal kasus Ade Sara
Orangtua minta Komisi Kejaksaan bantu selesaikan kasus Ade Sara
Tiba di Kejari Jakpus, pembunuh Ade Sara diam seribu bahasa
Kuasa hukum nilai tak tepat Hafiz dijerat pembunuhan berencana
Pasangan pembunuh Ade Sara huni Rutan Salemba & Pondok Bambu
-
Apa itu SARA? SARA adalah singkatan dari suku, agama, ras, dan antargolongan, yang merujuk pada faktor-faktor identitas yang sering kali menjadi penyebab konflik horizontal dan vertikal dalam masyarakat.
-
Bagaimana SARA bisa diatasi? Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah konflik SARA adalah dengan memberikan edukasi yang baik mengenai keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Sule menjenguk Adzam? Sule meluangkan waktu menjenguk Adzam yang sakit di tengah kesibukannya sebagai public figure.
-
Bagaimana Ade Bunga Niari menjaga penampilannya? Tidak hanya memiliki wajah cantik, Ade Bunga Niari juga menjaga tubuhnya dengan baik sehingga tetap memiliki bentuk tubuh yang seperti gadis remaja.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.