Ibu bacok anak kandung berusia 12 tahun bertubi-tubi hingga tewas
Pelaku kalap lantaran anak bungsunya itu tak terima makan lauk sayur yang disediakannya di meja makan.
Sadis, itulah kata yang pantas ditujukan kepada Lisma (53), warga Desa Tanjung Muning, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, Sumsel. Dia nekat membacok anak kandungnya sendiri, Eman Wijaya (12) menggunakan parang hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi di rumahnya, Sabtu (30/5) menjelang maghrib. Pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap karet itu kalap lantaran anak bungsunya itu tak terima makan lauk sayur yang disediakannya di meja makan.
-
Bagaimana cara seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya pada anaknya? Sejak kamu lahir ke dunia ini, ibu merasa bahwa kamu seperti matahari yang menyinari seisi bumi.
-
Kapan seorang ibu meminta maaf kepada anaknya? "Nak, ibu sangat menyesal jika keputusan ibu sebelumnya membuatmu sedih. Ibu berharap kamu dapat memaafkan kesalahan ibu. Ibu selalu bersedia mendengarkan dan belajar dari pengalaman ini bersama-sama denganmu."
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Kenapa seorang ibu meminta maaf kepada anaknya? Kata maaf dari ibu tak selalu menunjukkan kesalahan, tapi lebih kepada tanggung jawab dan bentuk kasih sayangnya.
-
Bagaimana ibu menunjukkan kasih sayangnya pada anak perempuannya? "Seberat apa pun masalah yang ibu hadapi, tidak ada halangan yang bisa menghentikan kasih ibu pada anaknya."
-
Bagaimana orang tua menghadapi anak yang mengumpat? Jika Anda menunjukkan cara mengelola kemarahan dan mengekspresikan diri tanpa mengumpat, anak Anda akan belajar cara melakukan hal yang sama.
Spontan, pelaku mengambil parang dari dapur dan membacok korban bertubi-tubi. Bacokan itu mengenai beberapa bagian tubuh korban seperti di kepala belakang, leher, dan bahu. Korban tewas di tempat kejadian dengan bersimbah darah.
"Iya, pelakunya adalah ibu kandungnya sendiri. Korban yang tak lain adalah anaknya tewas di tempat," ungkap Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto, Senin (1/6).
Dijelaskannya, pelaku ditangkap beberapa jam kemudian setelah petugas mendapat laporan dari warga. Sebab, warga curiga dengan keributan yang terjadi di rumah pelaku dan mendatanginya. Warga terkejut melihat korban sudah tewas terkapar bersimbah darah.
"Warga sempat mendengar teriakan dari pelaku dan korban. Sayang, kedatangan warga telat karena korban sudah tewas," ujarnya.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pelaku sudah diamankan di Mapolsek Gunung Megang. Pihaknya juga akan memanggil sejumlah saksi, termasuk suami pelaku, Ahmad Satiri (63) yang diduga berada di dalam rumah saat kejadian.
"Anggota kita sudah lakukan olah TKP dan mengamankan parang yang digunakan pelaku," pungkasnya.
(mdk/hhw)