Ibu dibunuh ayah, 2 anak Bripka Triono diasuh kerabat
Kedua anak Triono dan Ratnita langsung dibawa sesaat setelah kejadian.
Bripka Triono dan Ratnita dikaruniai dua orang anak yaitu P (7) dan F (4). Setelah Bripka Triono diciduk, kini kedua bocah itu dibawa oleh tantenya dan tinggal sementara di wilayah Beji.
"Kedua anaknya dibawa tantenya yaitu adik dari korban. Karena di sini juga kan nggak ada yang jaga," kata Ketua RT setempat, Waras, di Depok Rabu (30/3).
Kedua anak Triono dan Ratnita langsung dibawa sesaat setelah kejadian. Sebab di rumah itu tidak ada lagi yang bisa mengurus kedua anak Triono.
"Bapaknya kan sudah ditangkap polisi. Anaknya dibawa keluarganya," katanya.
Nasib kedua anak Triono kini terlunta-lunta karena terpaksa lepas dari kasih sayang orang tua. "Mereka ada keluarganya," kata Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna yang juga dekat dengan Triono.
Pradi mengaku belum ada niatan untuk menjadi orang tua asuh bagi kedua anak Triono. Karena dia meyakini keduanya akan lebih nyaman berada di lingkungan kerabatnya sendiri.
"Bagaimanapun keluarga adalah orang tua terbaik bagi mereka, saya yakin itu," ucap Pradi.
Saat ini Triono sedang menjalani proses hukum atas perbuatannya. Polisi juga mengamankan M, teman Triono yang membantu membunuh Ratnita. Barang bukti pun sudah diamankan.
Baca juga:
Tetangga dengar cibiran saat Bripka Triono dan istrinya bertengkar
Bunuh istri sendiri, kejiwaan Bripka Triono masih normal
Polisi periksa lima saksi kasus polisi bunuh istri di Depok
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Dimana pemuda itu bertemu polisi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
-
Apa dugaan Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh mengenai penyebab sang putra tidak lolos seleksi polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih. "Dalam perekrutan tersebut, saya mencium bau yang tidak sedap. Jadi di dalam perekrutan tersebut, anak saya nilainya bagus namun digeser dengan kuota khusus," ujarnya. "Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus," lanjutnya.