Ibu-Ibu Wajib Tahu! Ini Dampak Buruk Bagi Kesehatan saat Rendang dan Opor Ayam Dipanaskan Berulang
Makanan bersantan kerap disajikan saat momen Lebaran
Makanan bersantan kerap disajikan saat momen Lebaran
- 7 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Rambut Anak, Bunda Wajib Baca
- Makanan Berlemak Menyebabkan Gangguan pada Sistem Pencernaan, Berikut 7 Bahaya Lainnya
- Bahaya Makan Telur Setengah Matang, Bisa Sebabkan Infeksi Bakteri
- 5 Resep Hidangan Wajib Lebaran, dari Rendang hingga Opor Ayam, Bikin Lebaran Makin Berkesan
Ibu-Ibu Wajib Tahu! Ini Dampak Buruk Bagi Kesehatan saat Rendang dan Opor Ayam Dipanaskan Berulang
Lebaran sebentar lagi. Berbagai sajian khas lebaran segera memenuhi meja makan di tiap rumah yang merayakannya.
Kebanyakan, hidangan khas lebaran adalah makanan yang mengandung santan.
Sebut saja, Rendang maupun opor ayam. Tapi tahukah anda, makanan bersantan yang dipanaskan berulang kali bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
Untuk itu Dokter spesialis ilmu gizi klinik dr. Fitri Tyas Windrarti, Sp.GK sangat tidak menyarankan makanan bersantan dipanaskan berulang. Ia menjelaskan, kandungan gizi pada makanan bersantan akan berubah jika dipanaskan berulang. Dan akan berdampak pada masalah kesehatan saat dikonsumsi.
"Kalau makanan bersantan dipanaskan berulang kali, maka lemak di dalamnya akan jadi trans-fat (lemak trans), yang tidak baik untuk kesehatan kita,"
kata dr. Fitri Tyas Windrarti, Sp.GK dalam webinar yang diikuti dari Jakarta, Sabtu (6/4).
Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia, lemak trans atau asam lemak trans adalah asam lemak tak jenuh yang dapat menyumbat arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian.
Fitri menjelaskan, makanan bersantan seperti opor, rendang dan gulai daging yang dipanaskan secara berulang kadar lemak jahatnya akan meningkat sehingga dapat menimbulkan risiko serangan penyakit jika dikonsumsi.
Pemanasan berulang, kata Fitri, juga membuat tekstur makanan rusak dan berpotensi menjadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan diare.
Fitri menyarankan para ibu selama Lebaran memasak makanan sesuai kebutuhan keluarga sehingga bisa sekali habis.
"Memang lebih repot, tapi lebih baik kalau mau jaga kesehatan kita masak dalam porsi sekali habis saja, karena makanan bersantan tidak disarankan dipanaskan berulang. Jadi kita harus kira-kira satu kali makan berapa porsi, sehingga besok masak yang baru," katanya.
Lulusan Universitas Hassanudin yang kini bekerja di Rumah Sakit Permata Bekasi itu menekankan pentingnya menyiapkan makanan sehat dengan gizi seimbang bagi keluarga pada perayaan Idul Fitri.
Menurut dia, lebih baik mengurangi penggunaan minyak dengan merebus atau memanggang bahan makanan serta mengurangi garam dalam masakan demi kesehatan.
Fitri juga mengingatkan perlunya memperhatikan batasan konsumsi bagi anggota keluarga lanjut usia, anak-anak, dan anggota keluarga yang sakit dalam menyiapkan hidangan Lebaran bagi keluarga.
"Ada lansia atau orang sakit yang mau makan tapi tidak bisa. Jadi, kalau bisa kita dapat memberikan pilihan (makanan) yang lebih sehat. Persiapkan alternatif hidangan yang lebih sehat," kata Fitri. Seperti dikutip Antara.