8 Makanan yang Harus Dihindari Bayi di Bawah 1 Tahun, Orang Tua Wajib Tahu
Untuk menjaga keselamatan dan keseimbangan nutrisi bayi di bawah 1 tahun, ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari.
Memilih makanan yang tepat untuk bayi di bawah 1 tahun adalah tugas penting bagi orang tua. Pada usia ini, sistem pencernaan bayi masih berkembang, sehingga mereka belum siap untuk mencerna semua jenis makanan.
Memberikan makanan yang tidak sesuai dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari alergi hingga gangguan pencernaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui jenis-jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama tahun pertama kehidupan bayi.
-
Makanan apa yang sebaiknya dihindari untuk anak berusia satu tahun? Secara khusus, untuk bayi berusia 1 tahun, makanan yang tidak boleh dikonsumsi adalah process food, seperti makanan yang sudah diasapkan, dikemas dengan campuran natrium yang tinggi.
-
Makanan apa yang bisa berbahaya untuk bayi? Beberapa makanan yang sering dianggap sehat ternyata dapat membahayakan kesehatan bayi. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui jenis-jenis makanan yang perlu dihindari dan memahami cara memberikan nutrisi yang tepat untuk buah hati mereka.
-
Makanan apa yang harus dihindari anak? Meskipun makanan-makanan ini digemari anak-anak, konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa memicu penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, gangguan kesehatan mental, serta masalah tulang dan otot.
-
Apa yang sebaiknya dihindari dalam makanan anak? Orang tua sebaiknya menghindari penambahan gula yang telah diolah dalam makanan anak. Gula rafinasi dan pemanis buatan sering kali ditemukan dalam banyak produk makanan kemasan, yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada anak.
-
Makanan apa yang cocok untuk bayi 8 bulan? Usia 8 bulan adalah usia yang tepat untuk memberikan finger food pada anak.
-
Makanan apa yang tidak boleh diberikan pada bayi baru lahir? Pada setahun awal usia bayi, sangat disarankan untuk hanya mengonsumsi air susu ibu (ASI). Konsumsi susu jenis lain terutama susu sapi pada usia awal bisa menyebabkan pendarahan organ dalam. Selain itu, bayi juga belum bisa memecah kandungan laktosa pada bayi. ASI merupakan makanan yang paling dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhannya dan juga kaya dengan nutrisi.
Berikut ini adalah beberapa makanan yang harus dihindari bayii di bawah 1 tahun yang wajib orang tua ketahui.
1. Madu
Madu mengandung bakteri Clostridium botulinum. Spora dari bakteri ini dapat hidup di lingkungan luar ruangan dan sering kali terkait dengan produk hewani seperti madu. Ketika madu diminum oleh bayi, spora ini dapat aktif dan mulai produksi toksin botulinum yang sangat berbahaya.
Gejala botulisme pada bayi biasanya muncul dalam waktu singkat setelah konsumsi madu. Beberapa gejala yang umum meliputi:
- Sembelit
- Lemah menghisap (bayi sulit menelan)
- Kurang nafsu makan
- Lesu atau malas
- Potensial pneumonia dan dehidrasi akibat infeksi paru-paru
Meskipun madu sendiri tidak beracun bagi manusia dewasa, spora bakteri Clostridium botulinum masih bisa hidup di dalamnya. Bayi baru lahir belum memiliki sistem imunitas yang lengkap untuk melawan infeksi mikroorganisme seperti ini. Oleh karena itu, madu tidak boleh dimasukkan dalam menu MPASI bayi.
2. Garam
Garam atau natrium chloride adalah zat kimia yang penting bagi tubuh manusia dewasa. Namun, ginjal bayi belum siap untuk memproses jumlah garam tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan bayi dan gangguan fungsi ginjal.
Gejala gangguan ginjal pada bayi biasanya timbul setelah beberapa hari konsumsi garam berlebihan. Beberapa gejala yang umum meliputi:
- Buang air kecil lebih sering daripada biasanya
- Urine yang berwarna gelap atau keruh
- Sakit perut atau nyeri pinggang
- Kurang minum cairan
Selain garam, makanan asin seperti sosis, keripik dengan garam, makanan siap saji, dan biskuit juga harus dihindari. Hal ini karena potensi iritasi pada sistem pencernaan bayi dan gangguan fungsi ginjal yang belum sempurna.
3. Gula
Gula atau sukrosa adalah karbohidrat yang mudah dicerna oleh tubuh manusia dewasa. Namun, konsumsi gula berlebihan pada bayi dapat merusak gigi dan meningkatkan risiko mengembangkan kebiasaan makan yang tidak sehat di masa depan.
Gejala kerusakan gigi pada bayi biasanya timbul setelah beberapa bulan konsumsi gula berlebihan. Beberapa gejala yang umum meliputi:
- Penampilan plak putih di permukaan gigi
- Rasa sakit atau sensitivitas pada gigi
- Perubahan warna gigi menjadi abu-abu atau hitam
Minuman manis seperti soda pop, jus buah kalengan, dan es krim juga harus dihindari karena kandungan gula yang tinggi. Ini tidak hanya merusak gigi tetapi juga meningkatkan risiko obesitas dan diabetes mellitus tipus II di masa depan.
4. Kacang Utuh
Kacang tanah dan jenis kacang-kacangan lain utuh tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia lima tahun karena potensi tersedak. Tekstur keras dan ukuran besar kacang dapat menyumbat tenggorokan atau trakea bayi.
Meskipun kacang utuh tidak direkomendasikan untuk Si Kecil, Anda bisa memberikan kacang setelah enam bulan jika sudah dihancurkan, digiling, atau dihaluskan seperti selai kacang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko tersedak dan memudahkan proses pencernaan.
5. Seafood
Sebagian ahli merekomendasikan untuk tidak memberikan seafood kepada anak di bawah satu tahun karena potensi alergi. Makanan laut seperti kerang, udang, dan lobster dapat menyebabkan reaksi alergi pada bayi.
Namun, jika Anda khawatir akan timbul alergi, maka Anda bisa memperkenalkan makanan laut ketika mereka berusia satu atau dua tahun untuk menghindari reaksinya. Setelah itu, Anda bisa mencoba memberikan jenis ikan putih seperti cod dan flounder, namun pastikan untuk memantau reaksi dan kebersihan ikan sebelum memberikannya kepada bayi.
6. Cokelat
Cokelat merupakan salah satu makanan paling tidak aman untuk bayi karena mengandung kafein. Hal ini dapat membuat Si Kecil mengalami masalah perut serta gangguan tidur dan perkembangan sistem saraf.
Selain itu, cokelat juga memiliki banyak kandungan gula yang tidak cocok untuk Si Kecil sampai di bawah satu tahun. Di atas satu tahun, mereka boleh diberikan cokelat dengan jumlah terbatas—sekitar sepertiga sendok teh per minggu—untuk menguji toleransi tubuh mereka terhadap komponennya.
7. Makanan Bergaram Kuat dan Asin
Bayi sebaiknya dihindari makanan asin dan berbumbu kuat karena ginjal bayi belum siap untuk memproses jumlah natrium tinggi. Makanan seperti sosis, keripik dengan garam, makanan siap saji, dan biskuit harus dihindari karena potensi iritasi pada sistem pencernaan bayi.
Untuk memberikan rasa yang lezat tanpa resiko, gunakan rempah-rempah segar seperti jahe atau kunyit untuk memberikan aroma istimewa pada makanan bayi. Pastikan untuk memastikan bahwa rempah-rempah tersebut dicuci bersih sebelum digunakan untuk menghilangkan residu kimia yang mungkin ada.
8. Sayuran Mentah
Sayuran mentah harus dihindari karena dua alasan utama: bahaya tersedak dan kadar nitrat yang tinggi. Sayuran mentah bisa menyebabkan Si Kecil tersandung jika tidak dikunyah dengan benar; sedangkan nitrat dalam sayuran mentah dapat meracuni tubuh anak-anak kecil.
Bayi baru saja belajar mengunyah dan menelan makanan, sehingga tekstur keras sayuran mentah bukanlah pilihan aman. Gunakan sayuran rebus atau kukus yang sudah lunak untuk memastikan keselamatan dan kemudahan pencernaannya.