Ikut kegiatan diksar, mahasiswa Polsri Palembang tewas
Ikut kegiatan diksar, mahasiswa Polsri Palembang tewas. Peristiwa itu terjadi saat korban bersama 26 peserta lain mengikuti diksar di Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang, Sabtu (2/12) sore. Tiba-tiba, korban mengalami kejang-kejang seperti orang kesurupan.
Kegiatan pra lapangan pendidikan dan latihan dasar (diksar) tahap I Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam (Himpala) Bahtera Buana Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang berakhir tragis. Seorang anggota tewas diduga karena sakit.
Korban bernama Harus Fuady (19), tinggal di Jalan Jambu Sukorejo, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Setelah dilakukan visum di rumah sakit, jasadnya dibawa pulang ke rumah duka.
Peristiwa itu terjadi saat korban bersama 26 peserta lain mengikuti diksar di Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang, Sabtu (2/12) sore. Tiba-tiba, korban mengalami kejang-kejang seperti orang kesurupan.
Panik karena tak satu pun yang bisa mengobati kesurupan, panitia pun mencari bantuan. Namun, lokasi diksar cukup jauh dengan pemukiman penduduk sehingga memerlukan waktu lama ke rumah warga.
Malam harinya, beberapa rekan korban membawa ke rumah tokoh agama untuk dimintai keterangan. Sayangnya, orang yang dimaksud tidak berada di tempat. Tak lama kemudian, korban tewas tanpa mendapatkan pertolongan.
Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede mengatakan, kasus ini terungkap setelah pemilik rumah, yakni ustadz Taufik, melapor ke polisi beberapa saat korban tewas. Jasad korban dibawa ke kamar mayat untuk keperluan penyelidikan.
"Korban diduga tewas karena kesurupan. Panitia tak bisa mengobati sehingga waktu kesurupan itu cukup lama, sampai lima jam," ungkap Maruly, Minggu (3/12).
Menurut dia, kasus ini akan diusut tuntas dengan memanggil beberapa saksi, terutama panitia, untuk dilakukan pemeriksaan. Jika terjadi kelalaian, bisa saja diproses hukum sesuai perundang-undangan.
"Masih proses, saksi kita mintai keterangan dulu," pungkasnya.