Imbangi 'kids zaman now', Wagub Sumsel kirim pemuda ke Paris garap songket
Imbangi 'kids jaman now', Wagub Sumsel kirim pemuda ke Paris garap songket. Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki berinisiatif mengirim kaum muda terutama pegiat seni ke Paris, Perancis, untuk mengembangkan tenun songket. Sasarannya songket bisa dikreasikan tak hanya sebatas pakaian formal.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki berinisiatif mengirim kaum muda terutama pegiat seni ke Paris, Perancis, untuk mengembangkan tenun songket. Sasarannya songket bisa dikreasikan tak hanya sebatas pakaian formal.
Menurut Ishak, pakaian kini tengah digandrungi banyak orang, termasuk anak-anak muda. Apalagi kiblat fashion cenderung mengarah ke dunia Eropa sehingga akan memudarkan khas suatu daerah.
"Ya namanya zaman milenial, semua maunya modern, kids jaman now orang menyebutnya. Ini harus diimbangi, tak bisa dilawan," ungkap Ishak, Rabu (8/11).
Di bidang seni, kata dia, Palembang memiliki kain songket yang sudah mendunia. Sayangnya, kain tenun itu cenderung baru digunakan untuk kegiatan formal, belum menjadi lifestyle masyarakat.
"Memang sudah ada inovasi, tapi belum maksimal. Kebanyakan untuk hadiri kondangan atau kegiatan-kegiatan resmi," ujarnya.
Oleh karena itu, Ishak menginginkan pegiat kain songket, terutama kalangan muda, untuk belajar lebih fokus mengembangkannya. Negara yang menjadi sasaran utama adalah Perancis sebagai pusat fashion dunia.
"Kita dorong, apapun bentuknya, beasiswa kuliah, pelatihan atau semacamnya. Di sana mereka bisa belajar mengkreasikan songket menjadi apapun, lebih modern biar bisa dipakai setiap saat," kata dia.
Ishak mengatakan, songket tak kalah bernilai seni dengan batik. Hanya saja, batik lebih dulu mendunia karena diinovasikan dengan kemauan pasar.
"Memang perlu inovasi, tidak monoton, dan saya kira anak-anak Sumsel zaman sekarang bisa melakukannya. Akhirnya kita semakin bangga dengan seni peninggalan nenek moyang," pungkasnya.
Baca juga:
Pagi ini, Presiden Jokowi pasang bleketepe tanda pernikahan Kahiyang
Kenalkan kain jumputan, 3 mahasiswi Unsri panjat tebing tersulit di Vietnam
Tak ada perhatian Pemkot, banyak makanan khas Palembang nyaris punah
Gedung bekas Kodim Jatinegara disulap jadi Pusat Kebudayaan Betawi
Lestarikan budaya Jawa, profesor asal AS dan Australia dapat penghargaan UNS
Mattojang, ayunan tradisional pemacu adrenaline dari Sulsel
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Mengapa Masjid Agung Palembang menjadi cagar budaya daerah? Saat ini, Masjid Agung sudah menjadi bagian dari cagar budaya daerah agar menjaga nilai-nilai filosofis yang pastinya tak ternilai harganya.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.