Indeks Demokrasi Kaltim Peringkat 4 Nasional
IDI Kaltim tahun 2022 yang diukur pada tahun 2023, berhasil mendapat poin 83,58.
IDI merupakan alat untuk mengukur perkembangan demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Kaltim Peringkat 4 Nasional
Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan hasil Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Tahun 2022. Dari hasil publikasi itu, IDI di Kalimantan Timur (Kaltim) menempati peringkat empat secara nasional. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltim, Sufian Agus menjelaskan bahwa IDI Kaltim tahun 2022 yang diukur pada tahun 2023, berhasil mendapat poin 83,58. Angka tersebut naik 2,56 poin dari dari tahun sebelumnya sebesar 81,02.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Kenapa IKD penting di Kaltim? Termasuk mengamankan identitas kependudukan melalui sistem autentikasi guna mencegah pemalsuan dan kebocoran data.
-
Siapa yang diminta untuk berperan aktif dalam mencapai kedaulatan pangan di Kaltim? Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda Kemendagri) ini juga meminta seluruh stakeholders pertanian agar fokus dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan daerah.
-
Apa itu kalimat tahlil? Bacaan kalimat tahlil adalah satu rangkaian kata yang biasa dibaca dalam acara tahlilan atau pengajian untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia.
-
Bagaimana IPM Kaltim diukur? Peningkatan IPM 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
"Peningkatan angka ini, membuat Kaltim menduduki peringkat 4 nasional. Setelah sebelumnya peringkat 5 nasional," terang Sufian Agus.
IDI merupakan alat untuk mengukur perkembangan demokrasi Indonesia sebagai acuan untuk menyusun program pembangunan politik baik untuk pemerintah pusat maupun daerah. IDI diukur berdasarkan 3 aspek dan 22 indikator.
Beberapa aspek penilaian IDI Kaltim yang mengalami peningkatan di antaranya, Aspek Kebebasan dari 89,46 naik menjadi 91,40. Aspek Kesetaraan dari 76,67 naik menjadi 79,25. Dan aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi dari 77,90 naik menjadi 81,06.
IDI adalah alat ukur kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana perkembangan dan penerapan demokrasi di provinsi. Manfaat akademis IDI adalah dapat menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di setiap provinsi di Indonesia.
Bagi pembangunan politik pada tingkat provinsi, data IDI mampu menunjukkan aspek atau variabel atau indikator yang tidak atau berkembang di suatu provinsi sehingga dapat diketahui hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan perkembangan demokrasi di provinsi bersangkutan.