Indonesia perlu pangkalan militer Natuna, moncong senjata ke China
Langkah ini sebagai antisipasi niat negara lain mencaplok wilayah kedaulatan Indonesia.
Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha tidak terima dengan aksi kapal KM Kway Fey 10078 dan kapal penjaga pantai negeri tirai bambu masuk perairan Natuna, Kepulauan Riau. Menurutnya, pemerintah perlu membangun pangkalan militer dengan persenjataan diarahkan ke negara yang berniat intervensi wilayah kedaulatan.
"Arahkan moncong kendali ke wilayah-wilayah yang memungkinkan melakukan intervensi terhadap kesatuan republik Indonesia. Misalnya dari Papua arahkan moncongnya ke Darwin sana. Kemudian yang Natuna, arahkan kendali ke China sana," ujar Tamliha di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Bagaimana teknologi penginderaan jauh berperan dalam menjaga kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan? Teknologi penginderaan jauh ini memiliki fungsi signifikan pada negara-negara yang teritorialnya didominasi oleh lautan dan memerlukan perlindungan dalam hak kedaulatan negara, aset dari Angkatan Laut, infrastruktur serta sumber daya baik alam maupun masyarakatnya.
-
Kapan Danau Setu Patok dibangun? Adapun menurut sejarah, Setu Patok merupakan danau buatan dari yang sebelumnya merupakan leuwi atau bagian dari sungai.
-
Bagaimana dampak dari aktivitas pola tekanan rendah di laut China Selatan terhadap curah hujan di Indonesia? Aktivitas pola tekanan rendah ini berdampak terhadap berkurangnya aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator. Dengan begitu, terjadinya jumlah kandungan uap air yang sedikit. “Dari peristiwa itu, mengakibatkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara. Tak heran bila sinar matahari begitu intens langsung ke permukaan Bumi di wilayah Jawa- Nusa Tenggara,”
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Apa yang dituduhkan oleh Kementerian Keamanan Negara China? Kementerian Keamanan Negara mengatakan beberapa negara telah menargetkan penduduk China karena “motif tersembunyi.”
Politikus PPP ini mengatakan, langkah ini sebagai antisipasi niat negara lain mencaplok wilayah kedaulatan Indonesia. Selain itu bisa berfungsi sebagai benteng penjaga sumber daya alam Indonesia.
"Jangan sampai kita dicaplok orang dulu baru bertindak. Natuna itu kan membuka celah kalau itu diklaim China, berbahaya sekali. Bagaimana kalau dia menerapkan Natuna ZEE, habis ntar Indonesia. Dicaplok satu-satu," tuturnya.
Dia yakin, kebijakan itu tidak akan mengganggu hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain. Sebab hak sebuah negara mempertahankan wilayahnya.
"Bersama-sama menjaganya, Malaysia menjaga wilayahnya. Filipina juga menjaga wilayahnya," ucapnya.
Untuk diketahui, konflik di Laut China Selatan melibatkan 6 negara, yakni Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, China dan Taiwan. Setiap negara berusaha mematok landas kontinen masing-masing, mengingat di perairan itu kaya sumber daya alam. Selain itu, Laut China Selatan adalah jalur laut tersibuk dunia. Beijing lah yang memulai konflik ini dengan mengeluarkan peta pada 1947, memasukkan kepulauan milik Filipina dan Vietnam, dengan alasan sejarah.
Indonesia merupakan salah satu negara yang terancam dirugikan karena aksi China menggambar sembilan titik wilayah baru di Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Jika dilihat sekilas, perairan kaya gas itu terkesan masuk wilayah kedaulatan China. Menurut Kementerian Luar Negeri, klaim China melanggar Zona Ekonomi Eksklusif milik RI.
Indonesia sudah mengajukan keberatan atas sembilan titik itu pada 2009 ke Komisi Landas Kontinen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Adapun, hubungan RI-China relatif masih baik dalam isu Laut China Selatan, dibandingkan sengketa yang terasa antara China-Vietnam atau China-Filipina.
Baca juga:
MPR minta TNI AL tak takut hadapi China terkait penjagaan di Natuna
Buntut penerobosan kapal China di Natuna, nelayan menderita
China sempat minta Indonesia tak umbar kasus KM Kway Fey
Fadli Zon sebut jika didiamkan China caplok wilayah RI di Natuna
Reaksi tegas TNI AL hadapi agresif China di Laut Natuna