Ingin beli rokok, tukang parkir curi duit di kotak amal
Iwan baru mengaku setelah diperlihatkan bukti rekaman kamera pengawas.
Kepolisian Sektor Kedaton menangkap pria bernama Iwan (45 tahun). Laki-laki yang saban hari bekerja sebagai tukang parkir itu nekat mencuri uang dalam kotak amal di Masjid Ad Du'a terletak di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Way Halim, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, karena berdalih ingin membeli rokok.
Kepala Polsek Kedaton Kompol Hepi Hasasi, mengatakan, Iwan yang menetap di Jalan Bakau, Gang Herbras, Kelurahan Tanjung Gading, melakukan aksinya pada Minggu (2/3) sekitar pukul 17.30 WIB. Aksi Iwan terekam dalam kamera pengawas (closed-circuit television/CCTV). Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku berhasil ditangkap beserta barang bukti berupa satu buah kotak amal dan uang sebesar Rp 68 ribu.
"Saat tersangka beraksi ada seorang yang sedang melaksanakan Salat Dhuha, dan melihat pelaku duduk di dekat kotak amal. Usai warga tersebut salat, pelaku menarik gembok dan mengambil sebagian uang yang ada dalam kotak amal secara terburu-buru," kata Hepi, seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/3).
Setelah berhasil mencuri di pagi hari, ternyata Iwan datang lagi untuk mengulangi perbuatannya. Tetapi, saat akan beraksi kembali, pelaku langsung ditanya pengurus masjid tentang pencurian uang infak yang berada di dalam kotak amal sebelumnya.
Iwan awalnya tidak mengaku. Tetapi, saat diperlihatkan rekaman CCTV di dalam masjid tersebut, barulah dia mengaku dan langsung ditangkap.
"Berdasarkan pemeriksaan terungkap tersangka sudah pernah dipenjara di Lapas Rajabasa dan Lapas Way Huwi dalam kasus pencurian dengan pemberatan. Dia juga pernah mencuri di Masjid Al Muhajirin di Kelurahan Way Halim," ujar Hepi.
Akibat perbuatannya, Iwan akan dijerat dengan pasal 363 KUHP Pencurian dengan Pemberatan diancam maksimal hukuman tujuh tahun penjara. Iwan mengaku melakukan pencurian kotak amal untuk membeli rokok.
"Awalnya saya salat dulu. Terus mutar-mutar di sekitar masjid. Ketika dirasa sepi langsung mengambil kotak amalnya," kata Iwan. Iwan mengatakan sudah dua kali mencuri uang dalam kotak amal dan dua kali dibui dalam kejahatan lain.
"Pertama saya mencuri di Masjid Al-Muhajirin dapat uang Rp 48 ribu, dan yang kedua ini dapat Rp 68 ribu. Tahun 1989 pernah dihukum dua bulan juga di Lapas Rajabasa karena nyuri kursi. Yang kedua kalinya tahun 2009 dihukum tujuh bulan di Lapas Way Huwi, karena maling handphone," ujar Iwan.
Baca juga:
Ditinggal dua menit dalam mobil, uang Rp 109 juta raib
Nyamar jadi petugas PDAM, 2 pencuri gasak 100 gram emas
Berpistol mainan, 2 perampok gasak duit Rp 20 juta di Indomaret
Kepergok hendak curi burung, Marisi tewas dihajar warga
Beraksi puluhan kali, 4 pencuri spesialis mobil pikap dibekuk
-
Bagaimana Pebanista yacuruna berburu? Pebanista yacuruna dan Platanista ini sama-sama memiliki jambul wajah yang khas, yakni struktur tulang khusus yang berhubungan dengan ekolokasi, kemampuan mereka untuk melihat dengan mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi atau mendengarkan gemanya, yang sangat diandalkan saat berburu.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
-
Apa itu Pebanista yacuruna? Pebanista yacuruna merupakan spesies lumba-lumba air tawar yang memiliki tubuh raksasa. Spesies tersebut diperkirakan hidup di proto-Amazonia Miosen, Peru sekitar 16 juta tahun yang lalu.
-
Kenapa Pebanista yacuruna punah? Ketika sistem Pebas mulai digantikan oleh Amazon modern sekitar 10 juta tahun yang lalu, habitat yang baru menyebabkan hilangnya mangsa dari Pebanista yacuruna, sehingga lumba-lumba raksasa tersebut pun punah.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.