Ini alasan Kejagung belum eksekusi mati Freddy Budiman
Freddy Budiman tak kenal kata kapok dalam menjalankan bisnis narkoba, bahkan dari dalam penjara.
Meski sudah divonis mati oleh Mahkamah Agung (MA) pada September 2014 silam, gembong narkoba Freddy Budiman belum juga dieksekusi hingga kini. Jaksa Agung mengatakan, pihaknya masih menunggu terpidana menggunakan haknya sebelum mengeksekusi pria yang beberapa kali kedapatan mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara ini.
"Setelah kita tanya masih belum minta grasi. Kita harus tunggu itu tidak mungkin kita tinggalkan itu," kata Prasetyo di kantornya, Kamis (30/4).
Prasetyo mengatakan, pihaknya menghormati hak Freddy untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ataupun grasi kepada Presiden Jokowi.
"Sebagai negara hukum kita tidak boleh melanggar hukum, mungkin kesannya kita lambat, tapi aturannya begitu. Kalau kita tidak menghiraukan aturan kita melanggar hukum," kata Prasetyo.
Freddy Budiman tak kenal kata kapok dalam menjalankan bisnis narkoba. Dia pernah kedapatan menggunakan ruang eksklusif di Lapas Cipinang untuk menggunakan narkoba dan kencan bersama wanita. Dia juga mengendalikan bisnis haram dari dalam Lapas.
Pada 14 April lalu, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri melakukan gelar perkara kepemilikan pabrik ekstasi milik Freddy Budiman di Ruko Mutiara Blok A2, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat. Freddy masih leluasa mengatur bisnis haramnya dari Lapas Nusakambangan.
Menurut Kabareskrim Komjen Budi Waseso, narkoba tersebut dari Indonesia diedarkan hingga Belanda dan Pakistan. Pengungkapan ruko pabrik ekstasi ini bermula dari penangkapan kaki tangan Freddy di 3 lokasi yakni Perumahan Central Park, Cikarang Utara, Bekasi, Perumahan Graha Cikarang Blok D 15, serta rumah di Jl Cempaka Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca juga:
Freddy Budiman lolos eksekusi mati gelombang dua
Jaringan Malaysia pemilik 14,5 kg sabu diduga terkait Freddy Budiman
Menkum HAM: Sipir yang bantu Freddy soal narkoba harus dipecat!
Komisi III DPR desak Freddy Budiman segera dieksekusi mati usai KAA
Punya harta ratusan miliar pantas Freddy berkuasa di penjara
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Apa yang dikembalikan Achsanul Qosasi ke Kejagung? “Telah berhasil mengupayakan penyerahan kembali sejumlah uang sebesar USD 619.000 dari tersangka AQ, sehingga total penyerahan uang tersebut senilai USD 2.640.000 atau setara dengan Rp40 miliar,” tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.