Ini Ciri Terduga Pelaku Perampokan Driver Taksi Online di Palembang
Pengemudi taksi online, Rian (30) mengalami luka di leher, kepala dan dada setelah ditusuk kawanan begal. Mobil dan sejumlah barangnya berhasil dibawa kabur pelaku.
Pengemudi taksi online, Rian (30) mengalami luka di leher, kepala dan dada setelah ditusuk kawanan begal. Mobil dan sejumlah barangnya berhasil dibawa kabur pelaku.
Ketua Ikatan Driver Online KM 12, Edward Ahmad mengatakan, korban sudah empat tahun menjalani profesi sebagai pengemudi online dan biasa mencari penumpang pada malam hingga pagi hari. Demi keamanan, korban rajin mengirim peta lokasi saat mengangkut penumpang.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.
-
Dimana letak Kampung Kapitan di Palembang? Letak Kampung Kapitan yang berada di tepi Sungai Musi menjadi sangatlah strategis.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
"Ya, Rian itu biasa ngalong (kerja malam), tapi selalu share location demi keamanan. Subuh tadi dia dirampok penumpangnya, kena tusuk di dada, kepala sama leher, Alhamdulillah selamat," ungkap Edward, Jumat (18/9).
Dikatakannya, beberapa driver online saat ini masih melakukan pengejaran bersama kepolisian berdasarkan peta lokasi yang masih terpasang dalam aplikasi ponsel korban yang dibawa kabur pelaku. Dia berharap driver lain untuk waspada ketika beraktivitas pada malam hari dan tujuan rawan kejahatan.
"Mudah-mudahan para pelaku cepat tertangkap dan barang-barang rekan kami kembali," ujarnya.
Sementara rekan korban yang lain, Kiki mengaku mengenal wajah terduga salah satu pelaku. Malah pelaku pernah menjadi penumpangnya beberapa waktu lalu.
"Kita kenal salah satu pelaku, dugaan sementara dia orangnya," kata dia.
Seingatnya, pelaku bercirikan kulit sawo matang, rambut pendek, rahang elips, dan hidup besar. Namun, kasus ini diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkapnya.
"Kami siap memberikan keterangan untuk memudahkan penyelidikan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Rian menjadi korban perampokan oleh dua penumpangnya sendiri dan harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka tusuk di leher, kepala, dan dada. Peristiwa itu bermula saat korban mendapat orderan dengan akun atas nama Cahyoandhika dari Jalan Sukabangun II, Sukarami, Palembang, tujuan Hotel Twin Star di Jalan Sukajadi, Sukomoro, Banyuasin, Jumat (18/9) pukul 04.00 WIB.
Dalam perjalanan, tepatnya di Jalan Noerdin Pandji, Sukarami, Palembang, pelaku meminta kembali ke tempat naik dengan alasan ketinggalan dompet. Begitu hendak putar balik, pelaku menusuk leher, kepala, dan dada. Sadar menjadi korban perampokan, warga Kelurahan Talang Kelapa, Alang-alang Lebar, Palembang, itu langsung keluar dari mobilnya untuk menyelamatkan diri.
Mobil korban, Toyota Agya nomor polisi BG 1216 BC berikut dompet berisi kartu identitas dan ponselnya dibawa kabur pelaku. Sementara korban meminta pertolongan kepada sekuriti SPBU tidak jauh dari TKP.
Di sana, korban meminjam ponsel untuk menghubungi temannya dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Kemudian, keluarga dan rekan korban melapor ke SPKT Polda Sumsel.
(mdk/cob)