Ini identitas korban tewas dan luka banjir bandang Subang
Hingga hari ini, total ada enam korban meninggal dunia.
Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka. Hingga hari ini, total ada enam korban meninggal dunia.
Informasi dari Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, enam korban meninggal itu yakni Parni (50), Eni (45), Nabilah (7), Musa (55), Mae (17) dan Rizal (10).
"Lima orang korban luka berat adalah Amen (55), Raza (14 bulan), Makmur (47), dan 2 orang masih pendataan. Sedangkan dua orang luka ringan adalah Angga (1) dan seorang dalam pendataan," katanya, Selasa (24/5).
Sutopo mengatakan penanganan darurat banjir bandang di Subang terus dilakukan hingga tujuh hari ke depan atau 29 Mei 2016. Fokus utama selama masa tanggap darurat adalah penyelamatan korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dan perbaikan darurat dari dampak banjir bandang.
"Banjir bandang yang menerjang Kampung Sukamukti, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat pada Minggu (22/5/2016) pukul 21 WIB telah menyebabkan enam orang tewas, 5 orang luka berat, 2 orang luka ringan, dan 103 KK (388 jiwa) mengungsi," katanya.
Dia mengatakan, belum terbentuknya BPBD Kabupaten Subang mengakibatkan penanganan darurat dilakukan Satlak PB Kabupaten Subang tidak memiliki fungsi koordinasi, komando dan pelaksana seperti yang dimiliki oleh BPBD. Untuk penanganan darurat, BPBD Provinsi Jawa Barat dibantu oleh TNI, Polri, Basarnas, Tagana, PMI dan warga melakukan proses evakuasi dan pencarian korban hilang.
"BPBD Provinsi Jawa Barat bersama Basarnas, Satlak PB Kab Subang, TNI, Polri, Tagana, Relawan, PMI, dan Masyarakat melakukan evakuasi korban selamat ke Balai Desa dan korban luka dibawa ke puskesmas terdekat. Korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. BPBD Prov. Jabar telah memberikan bantuan sandang dan pangan bagi korban berupa tambahan gizi 120 paket, lauk pauk 120 paket, makanan siap siap saji 120 paket, air mineral 10 dus, selimut 50 lembar," jelasnya.
"Masyarakat diimbau untuk waspada. Potensi hujan ekstrem masih tinggi. Banjir dan longsor masih mengancam banyak wilayah. Apalagi tahun ini diperkirakan La Nina menguat sehingga kemarau basah".