Ini Identitas Satu Korban Dukun Slamet Pengganda Uang yang Baru Teridentifikasi
Identitas itu terungkap berdasarkan hasil pencocokan DNA yang dilakukan tim DVI Forensik RS Bhayangkara.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah akhirnya berhasil mengidentifikasi korban dukun Slamet pengganda uang di Banjarnegara. Korban bernama Kuwat Santoso warga Yogyakarta. Identitas itu terungkap berdasarkan hasil pencocokan DNA yang dilakukan tim DVI Forensik RS Bhayangkara.
"Benar sudah ada satu jenazah yang telah teridentifikasi. Setelah dilakukan pencocokan DNA dengan keluarga korban tulang iga jenazah keluarga cocok dengan DNA Kuwat Santosa," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Kamis (25/5).
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Kenapa dukun itu mengedarkan uang palsu? Ia mengaku sudah menyebarkan uang palsu tersebut kepada dua orang yang di wilayah Doplang, Kabupaten Blora dan Malang.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Di mana 'uang perahu' sering terjadi? Didapati salah satu calon membayar Rp 5 miliar kepada partai politik untuk dapat dicalonkan sebagai wakil rakyat dari partai tersebut.
Hingga saat ini telah dilakukan pemeriksaan DNA lanjutan dengan barang bukti pembanding dari keluarga dengan profil DNA dari empat sampel tulang yang belum teridentifikasi.
"Maka dapat dibuktikan secara genetik bahwa tulang iga Mr X Lubang 6B. Teridentifikasi sebagai Kuwat Santosa," ungkapnya.
Kuwat Santosa merupakan ayah kandung dari Nurul Wasiatil Fadilah. Keduanya berasal dari Yogyakarta.
"Akan segera disampaikan ke keluarga," jelasnya.
Pihak Polres Banjarnegara akan memfasilitasi apabila keluarga bila menginginkan pengambilan jenazah Kuwat Santosa.
Untuk jenazah yang belum bisa teridentifikasi, katanya tim DVI masih menerima data pembanding untuk diproses ante mortem.
(mdk/ded)