Ini kata Din Syamsuddin batal jadi dewan pengarah UKP-PIP
Din Syamsuddin mengaku, meminta agar dirinya tidak masuk dalam UKP-PIP. Karena keputusan ini diambil setelah dirinya berkomunikasi dan berdiskusi banyak dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Presiden Joko Widodo membatalkan masuknya Din Syamsuddin dari daftar dewan pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Din Syamsuddin akhirnya diganti oleh Said Aqil Siradj.
Din Syamsuddin mengaku, meminta agar dirinya tidak masuk dalam UKP-PIP. Karena keputusan ini diambil setelah dirinya berkomunikasi dan berdiskusi banyak dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
"Ada kerja-kerja lain yang penting bagi bangsa ini, saya bilang, saya sebagai anak bangsa siap saja, cuma sebagai tokoh pergerakan Islam dan akademisi, saya terbiasa loyal kritis, pokoknya loyalitas, tapi tidak menghalangi kritisisme, oleh karena itu, saya sudah tahu, dan atas kesepakatan saya untuk tidak dimasukan ke jajaran sembilan walaupun sudah sempat beredar," katanya di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).
Kemudian terkait dirinya akan diberi jabatan lain oleh presiden Joko Widodo, Mantan ketua MUI ini mengakui belum mengetahui hal tersebut. Namun dia menegaskan gagal masuk menjadi dewan UKP-PIP bukan karena dirinya menolak atau tidak disetujui.
"Tunggu saja nanti, tunggu saja pada waktunya, tapi jelas bukan karena saya menolak bukan pula karena saya tidak disetujui," jelasnya.
Sebagai informasi Pencabutan ini dilakukan sebelum Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M/2017 tentang pengangkatan pengarah dan kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila diterbitkan.
Pencabutan nama Din Syamsuddin dibenarkan Ketua UKP-PIP, Yudi Latief. Yudi mengatakan, Din Syamsuddin sengaja dicopot dari daftar dewan pengarah UKP-PIP karena akan mendapat tugas lain dari Kepala Negara.
"Pak Din akan diberi tugas lain oleh Presiden. Karena selain ada unit Presiden (UKP-PIP), rencananya juga akan dibentuk lembaga lain kayak Dewan Kerukunan Nasional," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan,Jakarta, Rabu (6/6).
Jika Din Syamsuddin masuk dalam struktur UKP-PIP, maka akan terjadi penumpukan tokoh Islam dari organisasi Muhammadiyah. Sebab selain Din Syamsuddin, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif juga masuk dalam daftar dewan pengarah UKP-PIP.
"Jadi tokoh agama lain mungkin supaya tidak overlapping. Sebagian di unit ini, sebagian di rencana-rencana yang lain," terangnya.
Ketika ditanya apakah Din Syamsuddin akan dimasukkan dalam struktur Dewan Kerukunan Nasional, Yudi mengaku belum tahu.
"Belum ada penjelasan, tapi konon ada ini tersendiri lah, tugas tersendiri," tutupnya.