Ini kata JK soal kubu Agung dan Ical rebutan ruang fraksi di DPR
JK berpesan, jangan sampai antara kader Golkar mempertontonkan aksi-aksi premanisme.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap kedua kubu Golkar tidak saling bentrok soal siapa yang berhak menempati fraksi partai di DPR. JK, yang juga mantan ketua umum Golkar itu, yakin bila dalam Minggu ini kisruh antara Kubu Agung Laksono dan Kubu Aburizal Bakrie di DPR dapat teratasi.
"Mudah-mudahan islah lah. Tapi kan sudah diputusin mereka. Saya pikir satu dua hari ini akan kembali baik," ujar JK di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (31/3).
JK berpesan, jangan sampai antara kader Golkar mempertontonkan aksi-aksi premanisme. Sebab, Golkar merupakan partai tertua dan besar dengan kematangan politik yang dimilikinya. Oleh karena itu, kegaduhan dan aksi premanisme dari oknum-oknum Golkar tentunya harus ditiadakan.
"Ya, memang kalau saya lihat prosesnya, kegaduhannya, harus menahan diri, dua-duanya memang," tegasnya.
Lebih lanjut, JK menambahkan, dia tidak mengarahkan bagaimana Golkar seharusnya bersikap. Sebab, dia khawatir dianggap memihak salah satu kubu. "Enggak, itu kan urusan internal. Saya tidak turut campur dalam itu," imbuhnya.
Menurut JK, konflik internal Golkar yang berkepanjangan justru akan merusak kesolidan dan internal partai. Ketika ditanya apakah dirinya bakal menjadi mediator atau juru damai, JK menanggapi datar.
"Tidak, saya sudah meminta mereka agar cooling down dulu," tandasnya.
Seperti diketahui, terjadi perebutan antara Golkar Kubu Agung Laksono di bawah komando Yorrys Raweyai dengan Ade Komaruddin dan Bambang Soesatyo dari Kubu Aburizal Bakrie soal ruang fraksi di DPR. Bahkan, kedua kubu saling bersitegang dan nyaris bentrok di ruangan fraksi.
Baca juga:
Bareskrim diminta tegas usut kasus saling lapor dua kubu Golkar
Nurdin Halid: Tak ada amar putusan yang menangkan Munas Ancol
Sidang gugatan, kubu Ical dan Agung diberi waktu mediasi 40 hari
Mahfud MD: Gugatan Ical ke PTUN tak tangguhkan SK Menkum HAM
Nurdin Halid: Yorrys harus dikutuk!
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.