Ini keluhan siswa SMP yang tewas diduga karena ikuti MOS
Pertama kali Evan datang ke Puskesmas pada tanggal 22 Juli atau sekitar 13 hari setelah kegiatan MOS.
Evan Christoper Situmorang, pelajar SMP Flora, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi meninggal dunia diduga usai mengikuti MOS. Saat mengeluhkan sakit, Evan pertama kali dibawa ke Puskesmas, Kaliabang Tengah mengeluh pahanya nyeri.
Kepala UPTD Puskesmas Kaliabang Tengah, Badruzaman, mengatakan pertama kali Evan datang ke Puskesmas pada tanggal 22 Juli atau sekitar 13 hari setelah kegiatan MOS di sekolahnya yang berakhir pada 9 Juli. "Keluhan pertama nyeri pada paha," katanya didampingi dokter yang memeriksa Evan di kantornya, Senin (3/6).
Oleh dokter, kata dia, diberikan obat antinyeri. Tapi, diminta kembali lagi jika sakitnya tak ada perubahan. Evan pun akhirnya kembali ke Puskesmas enam hari kemudian atau tanggal 28 Juli.
"Keluhan kedua sakitnya enggak berkurang. Kalau bangun harus diangkat," katanya.
Karena itu, dokter langsung melakukan pemeriksaan intensif. Dokter segera mengecek darah. Hasilnya, diketahui tingkat lekositnya cukup tinggi yaitu mencapai 13.000, artinya kata dia, terdapat infeksi dalam akibat peradangan.
"Kalau asam urat normal yaitu mencapai 6,7 mg/dl," katanya. Adapun normal kadar asam urat bagi pria adalah 3,5-7 mg/dl.
Karena itu, dokter puskesmas meminta agar Evan segera diperiksakan di rumah sakit. Sebab, pihaknya mencurigai akan adanya penyakit lain yang diderita Evan.
Sayangnya, Evan hanya dirawat di rumahnya. Baru pada Kamis (30/7) ketika mengalami kejang, Evan dilarikan ke rumah sakit tak jauh dari rumahnya. Namun, di rumah sakit itu peralatan kurang lengkap, sehingga Evan dirujuk ke RS Cipta Harapan Indah.
Sayangnya, nyawa Evan tak tertolong, bocah berusia 12 tahun itu menghembuskan nafas dalam perjalanan ke rumah sakit tersebut. Sebelumnya, Evan santer diberitakan meninggal dunia karena mengikuti MOS di sekolahnya. Pihak sekolah pun membantah hal itu.