Ini keyakinan Menhan Bela Negara buat Indonesia disegani dunia
Target 100 juta rakyat Indonesia ikut Bela Negara hingga 2025, dipercaya membuat negara makin kuat.
Program Bela Negara akhirnya dimulai pemerintah di seluruh Indonesia. Sebanyak 4.500 kader di 45 kabupaten/kota terpilih menjadi angkatan pertama. Kondisi ini membuat Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu makin bergairah jalankan programnya.
Program Bela Negara sebenarnya masih pro kontra. Tidak sedikit anggapan miring sehingga pemerintah diminta mempertimbangkan ulang program ini. Apalagi dibutuhkan anggaran besar dalam pelaksanaannya.
Seolah tidak peduli gonjang-ganjing di luar, Ryamizard tetap tancap gas resmikan ribuan peserta Bela Negara.
Persyaratan mudah gabung kader Bela Negara menjadi iming-iming Ryamizard kepada masyarakat. Dia bahkan mengklaim minat pengikut programnya di tahap pertama sesuai rencana.
Target 100 juta rakyat Indonesia ikut Bela Negara hingga 2025, dipercaya membuat negara makin kuat. Sehingga tidak menutup kemungkinan membuat bangsa lain jadi segan.
Berikut merdeka.com merangkum keyakinan Menhan Bela Negara buat Indonesia disegani dunia, Jumat (23/10):
-
Benteng Romawi seperti apa yang ditemukan di Timur Tengah? Berdasarkan foto-foto satelit ini, para peneliti menemukan sebagian besar benteng Romawi ini tampaknya telah terabaikan selama ribuan tahun.
-
Kenapa Nia Ramadhani ingin Mainaka rajin berolahraga? Nia Ramadhani mengungkapkan bahwa dia ingin anaknya, Mainaka, rajin berolahraga agar stamina Mainaka meningkat untuk kebaikan.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang ditemukan di Benteng Hyrcania? Arkeolog menemukan prasasi Mazmur Yunani Bizantium di Benteng Hyrcania bersejarah di Gurun Yudea, dekat Yerusalem.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang tertulis di sisir gading tertua? Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
Animo masyarakat tinggi
Program Bela Negara secara resmi telah dibuka hari ini oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan, Hartind Asrin mengatakan, animo masyarakat sangat tinggi terhadap program ini.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengikuti program Bela Negara pada angkatan pertama, yakni sekitar 4.500 kader di 45 kabupaten/kota yang diresmikan hari ini.
Hartind juga mengatakan bagi masyarakat yang tertarik mengikuti program ini, dapat mendaftar secara langsung di kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di masing-masing daerah se-Indonesia.
"Daftarnya karena ini kan struktur organnya, ketuanya, Kesbangpol di masing-masing kabupaten, kota, provinsi, datang saja ke Kesbangpol karena ini kan bukan pelatihan militer," kata Hantind di Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10).
Hartind juga menyampaikan setelah mendaftar, para kader akan mendapatkan atribut lengkap layaknya tentara, yakni satu stel baju dan celana loreng, topi, sepatu serta uang saku.
"Ini gratis dapat baju loreng, sepatu dan topi dan atribut lainnya. Itu sebulan itu pelatihan inti disebar di seluruh kabupaten kota di 45 titik untuk hari ini," terangnya.
Bela Negara dianggap roh bangsa
Pemerintah tengah memulai program Bela Negara di beberapa kota. Dalam program ini hal paling ditekankan adalah mencuci otak para kader.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan, tujuan cuci otak itu membuat masyarakat berpikir positif dan memiliki rasa bangga dan cinta pada tanah air. Pasalnya, pihaknya tidak mau masyarakat Indonesia tidak seperti rakyat di Timur Tengah.
"Peran ke depan adalah cuci otak, kalau rakyat tercuci otaknya. Otak yang dikuatkan. Saya kasian seperti di negara timur tengah, ironisnya mereka harus mengungsi mencari tempat yang aman. Apakah mau seperti itu? Ini yang saya tidak inginkan," kata Ryamizard saat jumpa pers di Kantor Badiklat Menhan, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (22/10).
Ryamizard menegaskan, program Bela Negara penting agar negara tidak mati. Sebab program pemerintah ini diklaimnya sebagai roh bangsa. "Bela negara adalah roh bagi suatu negara, bila negara tidak ada yang membela negaranya mati negaranya," ujarnya.
Alasan tersebut, kata Ryamizard, dikarenakan besarnya suatu negara sangat ditentukan warga negara. Termasuk bila negara itu hancur. "Besarnya suatu negara adalah kita sendiri, lemahnya dan hancurnya suatu negara adalah kita sendiri," lanjutnya.
Materi kebangsaan & budi pekerti jadi menu utama
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu secara resmi membuka kegiatan pembentukan kader pembina Bela Negara di Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemhan, Jalan Salemba Raya, Jakarta. Dalam kesempatan ini, Ryamizard sempat menyinggung mengenai materi yang akan diajarkan kepada 4.500 kader pembina Bela Negara.
Dia mengungkapkan ada dua materi dasar yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, yakni masalah budi pekerti dan masalah kebangsaan.
"Ada materi dasar, koordinasi dengan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, ada pembelajaran budi pekerti, masalah kebangsaan bagaimana dia bangga saya adalah anak Indonesia, itu adalah yang paling baik," kata Ryamizard di Kantor Badiklat Menhan, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (22/10).
Secara singkat, Menhan Ryamizard menjelaskan bahwa 4.500 kader tersebut akan menjalani proses pendidikan dan pelatihan mengenai bela negara. Dalam diklat, pihaknya akan banyak menyajikan diskusi dan sedikit simulasi.
"Konsepnya, banyak diskusi nanti yang fisiknya enggak terlalu, basic-nya senang-senang paling olahraga-olahraga, kegiatan yang membangun kebersamaan dan persatuan. Diskusi bagaimana kalau ada kebakaran, kalau ada ancaman. Semua dijelaskan siapa berbuat apa," lanjutnya Menhan.
Bikin rakyat rela mati buat negeri
Program bela negara yang disusung Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mendapat protes dari banyak pihak. Tak sedikit yang memandang bela negara sama dengan wajib militer, di mana warga sipil diajari cara memegang senjata dan menembaknya.
Namun, pandangan itu langsung dibantah Ryamizard. Mantan Kasad era Megawati ini menambahkan materi pendidikan yang akan disampaikan adalah mengenai pembelajaran budi pekerti dan masalah kebangsaan. Sehingga membuat rakyat rela mati bagi bangsa.
"Pembelajaran budi pekerti, masalah kebangsaan bagaimana dia bangga saya adalah anak Indonesia, itu adalah yang paling baik. Selain itu ada juga pendidikan mencintai bangsa ini, bangga kepada negaranya, dia bekerja keras untuk bangsanya bahkan nyawanya dia korbankan," tutup Menhan Ryamizard saat jumpa pers di Kantor Badiklat Kemenhan, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10)
Dia menyatakan, tak ada pelatihan tembak menembak dalam program bela negara, sebab hal itu urusan TNI.
"Ini belajar kesadaran, masa tembak menembak. Tidak ada latihan tembak menembak, tembak menembak itu urusan TNI. Yang jelas tidak akan dipaksakan fisik," kata Ryamizard.
Buat nyali negara lain bergetar
Program bela negara secara resmi telah dibuka hari ini. Setelah diresmikan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu membeberkan manfaat besar yang didapat Indonesia dengan adanya program tersebut.
Ryamizard menilai program yang digagas oleh Menhan ini dapat menjadi suatu kekuatan yang besar dan tak terduga oleh lawan ketika Indonesia menghadapi situasi perang. Jika 100 juta rakyat Indonesia yang telah dididik melalui program ini dapat menjadi efek getar bagi negara lain.
"Bela negara ini termasuk soft power yang dapat memberikan efek getar agar negara-negara lain tidak main-main. Bayangkan melawan 100 juta orang, kalau beli alutsista, negara lain akan mencari celah untuk mengkonter, tapi dengan bela negara, Intelijen negara lain akan bingung dan jadi kekuatan tak terduga," kata Ryamizard di Kantor Badiklat Kemhan, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10).
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena dalam program Bela Negara ini, para kader akan ditekankan pada upaya bagaimana bekerja keras untuk menjaga kedaulatan bangsa, menumbuhkan rasa bangga akan tanah air bahkan rela berkorban atas nyawanya sekalipun demi keutuhan negara.
"Pendidikan mencintai bangsa ini, bangga kepada negaranya, dia bekerja keras untuk bangsanya bahkan nyawanya dia korbankan," jelasnya saat jumpa pers.