Ini kronologi 2 Pemuda tak beri duduk pasangan tunanetra di KRL
Peristiwa itu terjadi di KRL Parungpanjang-Tanah Abang
Sikap tak empati dua pemuda di Commmuter Line mendapat kecaman banyak pihak di media sosial. Foto dan cerita sikap tak empati itu diunggah saksi peristiwa itu Yosua ke akun Facebooknya.
Hingga Senin (25/8) pukul 16.30 WIB, kesaksian Yosua sudah dibagikan oleh 2.176 akun lainnya. Rata-rata komentar pada posting Yosua mengecam sikap dua pemuda tersebut.
Yosua bercerita kepada merdeka.com, peristiwa itu terjadi pada Selasa (19/8) lalu. Saat itu Yosua dari Stasiun Palmerah. Dengan niat ingin melihat-lihat suasana di Parung, Yosua meneruskan perjalanan ke Parungpanjang.
Kereta lantas berhenti di Parungpanjang dan kembali ke Tanah Abang. Saat berangkat dari Parungpanjang, situasi kereta sepi. Dua pemuda itu tampak duduk di kursi prioritas.
Nah, saat berhenti di Stasiun Cicayur, naik seorang bapak-bapak bersama dua orang tunanetra dan anaknya. Bapak-bapak tersebut mengantar pasangan tunanetra dan anaknya ke kursi prioritas. Tetapi, dua pemuda yang duduk di kursi prioritas tidak menyerahkan kursinya. Mereka menunjuk kursi panjang yang masih kosong. "Itu di sana masih kosong," ujar Yosua menirukan kedua pemuda itu.
Pasangan tunanetra beserta anaknya lantas berpindah menuju kursi panjang yang masih kosong. Kedua pemuda itu lantas duduk sambil tidur di kursi prioritas.
"Kenapa saya foto dan share supaya sanksi moral saja, karena kalau ditegur malah lebih galak mereka. Supaya yang lain sadar," ujar Yosua.