Ini kronologis Aipda MA ditembak karena tepergok bisnis narkoba
Aipda MA bertugas menerima orderan dan melakukan transaksi sabu ke pembeli.
Selain menangkap anggota Satres Narkoba Polresta Palembang inisial Aipda MA, petugas juga meringkus tiga rekannya yang turut terlibat dalam bisnis narkoba. Ketiga pelaku adalah berinisial ARD (24), ST (55), dan ATK (29) seorang perempuan. Ketiganya tidak melawan saat ditangkap.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Irawan David Syah menjelaskan, Aipda MA dan ketiga perannya memiliki peran masing-masing. Awalnya, Aipda MA mendapat pesanan sabu dari anggota polisi yang menyamar sebagai pembeli.
Kemudian, Aipda MA menghubungi ARD untuk mengambil barang dari seorang bandar berinisial UJ (DPO). Setelah menyepakati tempat transaksi, Aipda MA mengajak pelaku ST menunggu di halaman Indomaret di Jalan Demang Lebar Daun Palembang menggunakan mobil.
Lalu pelaku ARD dan ATK yang mengendarai sepeda motor membawa 10 paket sabu seberat 1 kilogram yang dibungkus dalam kantong plastik. Barang tersebut diserahkan ke Aipda MA untuk dijual kepada calon pembeli.
Tak lama, sejumlah personel Subdit I Ditres Narkoba Polda Sumsel datang ke lokasi. Aipda MA yang mengetahui calon pembelinya adalah sesama anggota polisi langsung kabur. Dia pun dilumpuhkan dengan timah panas dan mengenai kaki kirinya.
"Bandarnya masih DPO, yang ambil barang ARD, sementara Aipda MA yang menerima pesanan. Barang bukti ada di tangan Aipda MA saat ditangkap," ungkap Irawan, Selasa (16/8).
Sejauh ini, kata dia, Aipda MA berperan sebagai pengedar. Namun, tidak menutup kemungkinan juga berstatus sebagai bandar karena sudah menjadi pemain lama dalam bisnis narkoba.
"Dugaannya masih pengedar, tapi masih kita kembangkan lagi," tukasnya.