Ini Pengakuan Ayah Pembunuh Anak Kandung di Depok
Rizky Noviyanyi alias Kiki berkali-kali terisak ketika ditanya alasannya tega menghabisi nyawa Keke (11) anaknya sendiri di rumahnya di Cluster Jatijajar, Tapos, Depok kemarin pagi. Pria ini juga tega membacok istrinya Nila Islamia (31) hingga mengalami luka parah di leher.
Rizky Noviyanyi alias Kiki berkali-kali terisak ketika ditanya alasannya tega menghabisi nyawa Keke (11) anaknya sendiri di rumahnya di Cluster Jatijajar, Tapos, Depok kemarin pagi. Pria ini juga tega membacok istrinya Nila Islamia (31) hingga mengalami luka parah di leher.
Perbuatan sadis itu dilakukan Kiki lantaran dirinya mengaku kesal terhadap istri dan anak pertamanya. "Kalau cerita saya sama istri sama anak itu dari dulu sering dibuat kesal terus, nggak pernah dihargai. Kita sebagai laki-laki punya harga diri, tapi saya mengakui saya salah," kata Kiki, Rabu (2/11).
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Siapa yang mengatakan bahwa konten kriminal dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah? Hal senada juga dikatakan seorang psikolog TV dan pakar kriminal Emma Kenny.
-
Apa yang dibakar oleh pelaku? Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
Dia menceritakan kekesalannya kepada istrinya terkait dengan masalah ekonomi. Pria yang bekerja sebagai karyawan swasta itu menuturkan bahwa istrinya tidak pernah menghargai hasil jerih payahnya sebagai kepala keluarga.
"Contohnya, kalau sama istri misalkan saya kasih penghasilan saya. Berapa pun jumlahnya berapa pun nilainya tidak pernah dihargai. Jadi berapa pun saya kasih berapa pun, perjuangan saya tidak berharga," akunya.
Kekesalan Kiki tak hanya pada istrinya. Dia juga memendam kesal terhadap anak pertamanya yaitu Keke. Menurutnya, sang anak juga tidak menghargai dirinya sebagai orang tua.
Keke sangat jarang berkomunikasi dengan dirinya. Bahkan ketika ditanya pun anaknya itu enggan menjawab sehingga membuat Kiki kesal. "Karena kan sudah saya sekolahkan segala macam. Tapi saya tanya nggak dijawab," ujarnya.
Cekcok dengan Istri
Puncak kekesalan Kiki terhadap anaknya terjadi Selasa (1/11) pagi. Saat itu dirinya sedang cekcok dengan istrinya, sedangkan Keke hendak berangkat sekolah. Namun ketika Kiki bertanya pada anaknya tidak dijawab apa pun.
"Saat itu lagi mau sekolah, saya tanya tidak mau jawab, saya tegur cuek aja, tidak mau jawab, di situ emosi saya naik," akunya.
Awalnya Kiki lebih dulu melukai istrinya menggunakan golok. Secara biadab, Kiki membacok leher istrinya hingga terluka darah. Setelah itu dia pun membacok Keke di bagian leher hingga tewas di lokasi kejadian.
"Usai kejadian saya khilaf dan benar-benar mengakui kesalahan yang telah saya perbuat. Atas kejadian ini siap menanggung semua risiko dan tanggung jawab," ujarnya.
Golok itu kata Kiki sudah dibeli sejak dua tahun lalu. Senjata tajam itu selama ini disimpan di rumah. Pengakuannya, golok itu dibeli hanya untuk pajangan.
"Goloknya nggak pernah dipakai, saya cuma beli dan disimpan. Belinya Rp 50 ribu," akunya.
Diamankan Warga
Akibat perbuatan Kiki, nyawa anaknya pun tak terselamatkan. Sementara istrinya mengalami luka parah dan masih dirawat intensif di rumah sakit. Istrinya mengalami luka di leher, punggung dan tangan. Sedangkan anaknya luka di bagian tangan dan kepala.
Seusai membantai anak dan istrinya, Kiki pergi ke luar rumah membawa anak keduanya yang berusia 1,5 tahun.
"Saya tidak ada niat sebenarnya untuk membacok dan menghabisi anak saya. Karena merasa sebagai laki-laki mempunyai harga diri emosi naik setelah tidak dihormati dan dianggap langsung membacok. Anak saya yang 1,5 tahun paling disayang diajak ke luar rumah dan di situ sama warga saya diamankan," ceritanya.
Akui Konsumsi Sabu-Sabu
Sebelum melakukan penganiayaan, Kiki ternyata sempat mengonsumsi narkotik jenis sabu-sabu. Dia memakai barang haram itu di rumah temannya. "Malamnya saya pakai (sabu) di rumah teman," akunya.
Kiki juga diketahui pernah mendekam di sel karena kasus narkotika. Pada tahun 2022, Kiki pernah diamankan Polsek Kebayoran namun akhirnya direhabilitasi. "Iya pernah (diamankan) di Jakarta kasus narkoba. Dan untuk konsumsi narkotika jenis sabu sudah cukup lama," jelasnya.
Dirinya kini mengaku menyesal dan meminta maaf kepada keluarga. Sambil terisak, Kiki menyampaikan ucapan permintaan maafnya. "Saya mohon maaf, buat pelajaran siap tanggung jawab dan menanggung risiko buat nanggung risiko. Setelah kejadian tidak kuat dan langsung menangis," pungkasnya.
(mdk/yan)