Ini pesan wakil ketua PPATK untuk Hamdan Zoelva
PPATK berharap, ketua MK yang baru berkaca dari kasus Akil Mochtar.
Wakil Ketua Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso meminta kepada pimpinan MK yang baru belajar dari kasus yang menimpa Akil Mochtar . Agus mengingatkan, agar pimpinan MK yang baru bisa bertindak lurus dan tidak melakukan perbuatan menyimpang.
"Untuk ketua dan wakil ketua MK yang baru dan para hakim MK lainnya serta seluruh pejabat di Indonesia untuk mengubah pola pikirnya. PPATK tidak pernah diam jika mengetahui ada yang mencurigakan. Kami bisa melihat mereka itu seperti ikan di dalam akuarium," kata Agus Santoso usai pelantikan ketua dan wakil ketua MK yang baru di Gedung MK, Jakarta, Rabu (6/11).
Agus menuturkan, operasi tangkap tangan Akil Mochtar oleh KPK berawal dari laporan PPATK sebelumnya. Agus meminta agar pimpinan MK yang baru bisa lurus dalam mengemban tugasnya.
"Seperti yang saudara-saudara ketahui, operasi tangkap tangan Akil Mochtar oleh KPK itu berawal dari laporan PPATK pada tahun lalu. Jadi para pejabat harus mengubah pola pikir, bahwa mereka di awasi", ujar Agus.
Lebih lanjut Agus, menuturkan lembaganya tak hanya bisa mengawasi aliran transaksi keuangan, juga termasuk percakapan antar hakim dalam ruang tertutup sekalipun. Menurut Agus, jika dalam obrolan hakim itu dianggap mencurigakan, lembaganya tak bisa tinggal diam dan segera mengambil tindakan.
"Jangan kira obrolan berduaan dalam ruangan tidak diketahui. Bagi PPATK, pejabat itu Political Expose Person (PEP), kemudian diberi tanda bendera untuk dicermati. Jadi pola pikir harus diubah, jangan coba-coba melakukan korupsi atau pencucian uang, karena tidak ada undang-undang kerahasiaan yang berlaku bagi PPATK," kata Agus.